Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan saraf motorik kasar para siswa, selain juga memperindah suasana sekolah.
“Jadi sekolah ini bukan hanya inisiatif untuk membangun fisik, tapi juga menghasilkan ekosistem belajar yang berkualitas baik,” kata Paramita.
SICT merupakan proyek sekolah yang didesain dan dibangun Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Klaster Perancangan Departemen Arsitektur FTUI, Ikatan Alumni (Iluni) FTUI, Ikatan Alumni Arsitektur FTUI (Iluni Ars UI), dan FUSI Foundation.
Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan BFI Finance dan Persatuan Istri Karyawan Karyawati PLN (PIKK PLN) yang menjadi donatur utama pembangunan sekolah tersebut.
Sekolah itu dibangun di atas lahan seluas 1.100 meter persegi digunakan untuk TK dan SD antara lain terdiri dari enam ruang kelas, satu perpustakaan, satu ruang guru, dua kamar mandi, dan ruang transisi.
Kapasitas setiap kelas bisa menampung maksimal 25 siswa dengan formasi meja dan kursi bisa diubah-ubah, baik model classroom maupun berkelompok. Selain itu, ada juga tribun kegiatan pertunjukan seni serta selasar yang bisa dimanfaatkan berinteraksi sekaligus bermain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.