20 Tahun YCAB, Tantangan Kembangkan SDM Berkualitas dan Berjiwa Sosial

Kompas.com - 13/08/2019, 20:19 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation memperingati hari jadi ke-20 tahun ini dengan mengangkat tema "20 Years Journey to Impact".

Yayasan yang lahir pada 1999 ini berangkat dari dari kepedulian Veronica Colondam yang merasa prihatin terhadap perkembangan remaja saat itu, termasuk yang putus sekolah.

Melihat begitu tingginya jumlah anak putus sekolah, YCAB pun ikut berkecimpung di bidang pendidikan dengan mendirikan Rumah Belajar pada 2003. Selanjutnya, YCAB mengadakan program keuangan ultra-mikro pada 2010.

Program keuangan ultra-mikro berupa pinjaman kepada para ibu pra-sejahtera untuk meningkatkan perekonomian keluarga sehingga pendidikan anak-anak dapat tetap terjamin.

Tantangan sesuai masa

Veronica mengatakan, perjalanan YCAB sejak berdiri 20 tahun lalu hingga saat ini menghadapi tantangan berbeda. Dulu mereka berjuang untuk membangun dan mempertahankan yayasan itu agar bisa terus eksis sampai akhirnya memiliki jutaan peserta didik.

Baca juga: Kolaborasi Beasiswa Global Sevilla dan YCAB: Semangat Berbagi Mimpi

Untuk saat ini, tantangannya yaitu mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan kemauan serta berjiwa sosial sehingga keberadaannya akan dirasakan lebih berguna bagi banyak orang.

“Tantangan di setiap masa beda. Secara organisasi sekarang sudah lebih mantap dan struktur lebih teratur. Yang kami alami 20 tahun ini, kendala terbesarnya untuk mendapat SDM yang punya hati untuk berdampak dan punya kompetensi,” ujar Veronica dalam jumpa pers di kompleks YCAB, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Menurut dia, hal penting buat YCAB saat ini adalah jumlah pekerjanya tidak terlalu banyak, tetapi tetap kualitas. Itulah yang sekarang sedang direncanakan untuk pengembangan ke masa mendatang.

Meningkatkan kualitas hidup

Dia mengatakan, pentingnya SDM berkualitas itu harus sesuai perkembangan YCAB yang hingga kini memiliki puluhan unit usaha, termasuk usaha permodalan. Diharapkan kualitas mereka semakin meningkat setiap tahun, begitu juga kualitas hidup peserta didik di YCAB.

“Satu grup ini ada sekitar 1.200 pekerja kita. Sekitar 500 orang di bagian pemberdayaan ekonomi atau modal ventura, dan di yayasan 120-an orang. Itu tantangan untuk buat mereka bisa naik kelas,” imbuh Veronica.

Mengenai peserta didik pun, dia menginginkan agar kualitas hidup mereka semakin membaik setelah memperoleh bantuan pendidikan dan pembiayaan melalui berbagai fasilitas yang ada di yayasan tersebut.

Dia mencontohkan, dulu ada seorang peserta didik yang mengalami putus sekolah, kemudian mendapat bantuan dari YCAB. Hidupnya terus berkembang dari segi pendidikan dan perekonomian. Sekarang orang itu menjadi manajer di perusahaan asuransi Jepang di Indonesia.

“Ada juga anak yang dulu putus sekolah sekarang sudah menjadi manajer asuransi Jepang. Jadi ada peningkatan yang ekstrem, itu yang terjadi di sini,” ucap Veronica.

Pemberdayaan ekonomi perempuan

Pemimpin Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) Veronica Colondam dalam peringatan 20 tahun YCAB, Selasa (13/8/2019) di Jakarta.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Pemimpin Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) Veronica Colondam dalam peringatan 20 tahun YCAB, Selasa (13/8/2019) di Jakarta.

Terkait perkembangannya, hingga pertengahan 2019, YCAB telah membantu lebih kurang 3,5 juta peserta didik melalui program pendidikan dan sekitar 150.000 perempuan pengusaha ultra-mikro melalui program pemberdayaan ekonomi.

Saat ini tercatat modal ventura yang diberikan YCAB sudah lebih dari 158.000 perempuan pedagang ultra-mikro. Kebanyakan dari mereka menjalankan usaha warung dan penjual makanan.

Dengan begitu, perekonomian keluarga mereka jadi terbantu karena pendapatan mereka meningkat dua kali lipat setelah menjadi peminjam aktif setelah dua tahun. Bahkan mereka pun bisa memiliki tabungan di bank, hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdik DKI Keluarkan Edaran Minta Sekolah Tak Wajibkan Prosesi Wisuda

Disdik DKI Keluarkan Edaran Minta Sekolah Tak Wajibkan Prosesi Wisuda

Edu
Reformasi Tata Kelola Hibah Pesantren Bangun Keadilan Sosial Bidang Pendidikan

Reformasi Tata Kelola Hibah Pesantren Bangun Keadilan Sosial Bidang Pendidikan

Edu
Berkaca pada NBA: Memberantas Ketimpangan Mutu Institusi Pendidikan

Berkaca pada NBA: Memberantas Ketimpangan Mutu Institusi Pendidikan

Edu
Jurusan Marketing di SMK Kurang Diminati, Ini Langkah dari Pemerintah

Jurusan Marketing di SMK Kurang Diminati, Ini Langkah dari Pemerintah

Edu
Pemerintah Bantu Rp 3 Juta Per Semester untuk Guru Belum D4 atau S1

Pemerintah Bantu Rp 3 Juta Per Semester untuk Guru Belum D4 atau S1

Edu
15 Wisata Gratis buat Penerima KJP Plus, Ada Ancol, TMII, dan Ragunan

15 Wisata Gratis buat Penerima KJP Plus, Ada Ancol, TMII, dan Ragunan

Edu
Institusi Pendidikan Berpotensi Jadi Inkubator Praktik Korupsi

Institusi Pendidikan Berpotensi Jadi Inkubator Praktik Korupsi

Edu
CPPETINDO Sapa SMKN 36 Jakarta, Edukasi Siswa Jadi Pebisnis Ikan Hias Masa Depan

CPPETINDO Sapa SMKN 36 Jakarta, Edukasi Siswa Jadi Pebisnis Ikan Hias Masa Depan

Edu
Tanggal 1 Mei Libur Nasional, Cek 14 Hari Libur di Bulan Mei 2025

Tanggal 1 Mei Libur Nasional, Cek 14 Hari Libur di Bulan Mei 2025

Edu
Isi Waktu Saat Menunggu, IPB Ajak Pendamping UTBK SNBT 2025 Keliling Kampus dan Tur Museum

Isi Waktu Saat Menunggu, IPB Ajak Pendamping UTBK SNBT 2025 Keliling Kampus dan Tur Museum

Edu
Mendikdasmen: Tidak Boleh Ada Kurikulum yang Abadi, SMK Harus Adaptif

Mendikdasmen: Tidak Boleh Ada Kurikulum yang Abadi, SMK Harus Adaptif

Edu
Ombudsman RI Buka Posko Online Pengaduan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Identitas Pelapor Dirahasiakan

Ombudsman RI Buka Posko Online Pengaduan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Identitas Pelapor Dirahasiakan

Edu
Lowongan Kerja di UNS: Tahapan Pendaftaran, Syarat Pelamar dan Dokumen

Lowongan Kerja di UNS: Tahapan Pendaftaran, Syarat Pelamar dan Dokumen

Edu
UNS Buka Lowongan Kerja, Ada Posisi Dosen, Dokter, dan Apoteker

UNS Buka Lowongan Kerja, Ada Posisi Dosen, Dokter, dan Apoteker

Edu
Kisah Lila, Antar Adik Ikut UTBK dari Flores ke Bogor demi Mimpi Jadi Dokter Hewan

Kisah Lila, Antar Adik Ikut UTBK dari Flores ke Bogor demi Mimpi Jadi Dokter Hewan

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau