Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanggil Diaspora "Pulang", Jadi Agen Penguatan SDM Indonesia

Kompas.com - 18/08/2019, 11:11 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

"Talenta di Indonesia ada banyak. Dengan adanya diaspora dapat menjembatani dan membantu para ilmuwan Indonesia untuk riset, dana hingga soal kendala sederhana seperti bahasa, culture shock. Dari hampir semua aspek; teknis, budaya hingga sosial," terang Ito.

Hal senada disampaikan Bagus, "Kualitas SDM luar biasa. Kalau bersama-sama kita lakukan ini, universitas Indonesia akan memiliki iklim akademis yang setara dengan universitas luar dan mampu bersaing secara global."  

Modal SDM unggul Indonesia

Perihal kolaborasi, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti  menyampaikan, kebutuhan Indonesia akan SDM unggul sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Bonus demografi yang akan dihadapi saat ini akan sangat menentukan jalannya roda pembangunan Indonesia di masa depan bila saat ini sudah dipersiapkan dengan baik. Ketersediaan SDM yang unggul menjadi kunci untuk memudahkan jalan Indonesia menjadi negara yang maju," tegas Dirjen Ghufron.

Melihat potensi yang ada, Dirjen Ghufron mengingatkan jangan sampai sumber daya alam yang dimiliki Indonesia jadi sebuah kutukan dan terjebak dalam gap ekonomi negara-negara yang sedang berkembang.

"Agenda (SKCD) ini merupakan agenda yang tepat dalam mengukuhkan kembali jejaring kebangsaan yang dimiliki bangsa serta pengelolaan manajemen talenta demi menyongsong Indonesia berdaya. Tidak hanya bagi SDM dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," tegasnya.

Acara SCKD tahun ini akan dihadiri ilmuwan diaspora terkemuka dunia seperti Prof. Chennupati Jagadish (Australian National University Research School of Physics and Engineering, Australia) dan Prof. Rose Amal (UNSW Scientia Professor and an ARC Laureate Fellow).

Selain itu, SCKD tahun ini juga akan menghadirkan sosok penting di balik Pembangunan Ekonomi Nasional yakni Prof. Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2009-2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com