KOMPAS.com - Data Commercial Service Amerika Serikat (AS) memperkirakan lebih dari 69.000 mahasiswa Indonesia tengah menempuh pendidikan di luar negeri pada tahun 2018/19 dan 9.130 di antaranya berkuliah di AS.
Hal ini sejalan dengan penelitian "International Education" yang dilakukan HSBC Group (HSBC) dengan responden global dan dipaparkan dalam konferensi pers di Jakarta (18/9/2019) bertajuk "The Power to Write Their Success Story: Pass It On with HSBC Premier Next Gen".
Survei global HSBC ini melibatkan 897 responden dengan retang usia 17-29 tahun dari berbagai negara, di antaranya; Australia, China, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Malaysia, Singapura, Taiwan, Inggris dan Amerika Serikat.
Dari hasil survei diperoleh temuan generasi saat ini selalu tertantang untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, melampaui batas-batas negara.
“Ambisi untuk mengoptimalkan potensi dan kompetensi agar terus kompetitif telah mendorong generasi borderless saat ini untuk mendapat pendidikan terbaik di manapun," ujar Fransisca Kallista Arnan, Head of Marketing Retail Banking & Wealth Management, PT Bank HSBC Indonesia.
Dari responden survei tersebut ditemukan setidaknya 11 alasan kuat mengapa harus memilih luar negeri sebagai pilihan melanjutkan studi pendidikan tinggi:
1. Menjadi lebih mandiri (60 persen setuju)
2. Mengenal wawasan, budaya dan pengalaman baru (60 persen setuju)
3. Menjadi lebih percaya diri (52 persen setuju)
4. Membangun jaringan baru di tempat studi (51 persen setuju)
Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini 16 Prodi Favorit dari Survei Global Terbaru!
5. Meningkatkan kemampuan bahasa asing (50 persen setuju)
6. Harapan penghasilan yang lebih baik (42 persen setuju)
7. Pengalaman kerja internasional (38 persen setuju)
8. Kebanggan sekolah luar negeri (30 persen setuju)
9. Menguatkan posisi tawar saat bekerja di dalam negeri (28 persen setuju)