Selanjutnya menutup bagian bawah gulungan kardus dengan kardus kecil berbentuk lingkaran. Kemudian merekatkan penutup dengan baik dan kencang sehingga benar- benar tertutup.
Baca juga: Pembelajaran Kreatif Adiksimba dan Buku Besar Guru di Jambi
Selanjutnya masukkan baterai dengan ujung kabel terlebih dahulu ke dalam gulungan kardus. Meskipun ujung kabel mengahadap ke bagian bawah gulungan direkatkan, ujung kabel harus mencuat dari ujung yang terbuka.
Kemudian masukkan baterai berikutnya, sisi negatif terlebih dahulu. Sisi negatifnya akan bertemu dengan sisi positif baterai di dalam. Hubungan ini akan mengalirkan listrik dari belakang ke depan, sehingga senter menjadi berfungsi.
Kemudian rekatkan bohlam ke atas baterai,sentuh bagian perak bohlam dengan kabel.
Selanjutnya Wiwik menanyakan apakah lampu senter menyala?
“Iya Bu, lampu saya menyala,” jawab Nilna.
"Punya saya belum nyala bu?” kata Razif penasaran. Akhirnya Wiwik turut memeriksa senter yang telah dibuat Razif. Ternyata kurang rekat kabel yang dihubungkan.
“Selanjutnya anak-anak, lepaskan ujung kabel yang tidak ada lampunya dari baterai. Apakah lampu masih menyala?” tanya Wiwik
Secara serentak anak-anak menjawab dengan antusias, “Tidaaaakkkk”
Luar biasa.. Senang sekali melihat ekspresi siswa saat melihat senter sederhana buatan mereka berhasil menyala.
Selanjutnya anak-anak menjawab lembar kerja yang sudah diberikan, dan melaporkan hasil kerjanya di depan kelas. Kelompok lain diijinkan menanggapi hasil kerja yang dibacakan.
Baca juga: Siapa Bilang HOTS Sulit? Kendal Unjuk Karya Pembelajaran Inovatif
Selanjutnya Wiwik bersama siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini dan mengungkapkan perasaannya.
Wiwik menunjuk salah satu siswa untuk mengungkapkan perasaannya. “Saya senang sekali bisa membuat senter sendiri, nanti kalau listrik padam aku bisa buat senter sendiri” kata Depri.
Terpancar wajah bahagia dari anak-anak pesisir karena telah berhasil membuat senter sederhana dan berani tampil di depan membacakan hasil diskusinya.
Wiwik berharap siswa mendapatkan haknya dalam pendidikan. Bukan hanya teori yang didapatkannya tapi juga pengalaman yang bisa diterapkan dalam masyarakat yang akan dikenang nantinya hingga mereka dewasa.
Kini, "cahaya" di tangan anak pesisir Balikpapan turut menyala dengan terang...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.