Keluar dari Zona Nyaman, Mahasiswa ITS Raih Omzet Hingga Rp 400 Juta

Kompas.com - 08/10/2019, 19:21 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

“Dalam satu tahun terakhir, Huni Raya Group sudah melayani sekitar 400 pelanggan dan menghasilkan omzet Rp 400 juta,” imbuhnya.

Baca juga: Kisah Inspiratif, Anak Tukang Bubur Itu Raih Beasiswa S2 dan S3 di IPB

Pria yang memiliki hobi futsal itu mengaku selalu mengutamakan kualitas pelayanan dalam menjalankan bisnisnya. Hal itu dilakukan dengan memosisikan dirinya juga sebagai karyawan, tidak hanya memposisikan sebagai bos.

Bahkan dia tidak segan memberi kompensasi liburan gratis bagi pelanggan yang mengalami masalah Jeep mogok. Itu karena mengutamakan kualitas pelayanan.

“Pernah kami rugi hingga Rp 2 juta untuk kompensasi, tapi orientasi kami bukan uang, melainkan kepercayaan pelanggan,” jelas Alvan.

Keluar dari zona nyaman

Dia pun mengatakan bahwa kemajuan usahanya ini tidak lepas dari peran kedua orang tua. Di balik usaha yang semakin berkembang ini, putra dari Setyani itu rupanya mengambil inspirasi dari orangtuanya sendiri.

Perintah mereka yang mengarahkan supaya anaknya keluar dari zona nyaman menjadi alasan keistimewaan mereka dibanding orangtua lainnya.

Dalam kuliah pun Alvan tidak mau ketinggalan. Dia selalu menargetkan batas minimum Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang harus dicapainya yaitu 3.0. Hal itu untuk mendapatkan keseimbangan antara bisnis dan akademik.

Sedangkan dalam bisnisnya, dia harus membuat minimal dua konten artikel dan poster promosi dalam satu hari.

“Kalau kata ibu saya, kuncinya adalah keluar dari zona nyaman,” tuturnya.

Alvan yang merupakan anak terakhir dari empat bersaudara ini mengharapkan bisnisnya semakin berkembang dan bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain.  

Dia percaya bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Siapa pun yang berusaha akan menuai apa yang ditanamnya.

“Jika kamu kerja sebanyak 10 juta dan hanya dapat 1 juta, maka 9 juta sisanya akan Allah berikan di waktu yang lain. Begitu juga sebaliknya,” pungkas Alvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau