Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membentuk "Kopassus" Ilmuwan Muda Indonesia lewat Program PMDSU

Kompas.com - 16/10/2019, 12:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Berwawasan kebangsaan

Kemenristekdikti, ke depan juga memiliki beberapa cara lain untuk percepatan pembangunan SDM melalui program Talent Scouting. Upaya ini, lanjut Menteri Nasir, dilakukan agar semakin banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di perguruan tinggi rangking terbaik dunia.

"Target awal kita akan mengirimkan 100 mahasiswa. Saya sudah melakukan kerja sama dengan Chicago University, universitas terbaik ke-9 di dunia. Untuk tahap awal akan kita akan kirimkan dari mahasiswa sains," ujar Menristekdikti kepada Kompas.com usai acara.

Baca juga: Jokowi: Habibie Ilmuwan yang Meyakini, Tanpa Cinta Kecerdasan Itu Berbahaya

Ia menyampaikan, dalam seleksi Talent Scouting ini pihaknya tidak hanya memilih secara akademis saja namun juga melihat karakter kebangsaan. "Yang akan dikirim IP-nya di atas 3,5-3,6. Tidak hanya itu, karakternya akan kita lihat, wawasan kebangsaan akan kita lihat, karena mereka akan dipanggil kembali pulang untuk mengabdi pada Ibu Pertiwi," tegas Menristekdikti. 

10 karakter pemimpin muda

Selain Menristekdikti, kegiatan Anjangsana PMDSU 2019 juga mengundang Kepala Staf Kepresidenan, Jendral (Purn). Moeldoko sebagai pembicara utama.

Bagi Moeldoko, seorang ilmuwan juga wajib memiliki kemampuan kepemimpinan. Dia pun berbagi tips dan trik untuk menjadi SDM yang unggul.

Moeldoko memaparkan 10 karakteristik yang wajib dimiiki oleh pemimpin muda penerus bangsa, meliputi mau mendengarkan, jujur, cerdas, inovatif, kerja keras, disiplin, tanggung jawab, tegas, pantang menyerah, serta taat beribadah.

Kendati demikian, menurut Moeldoko, kunci utama dapat terus bersaing adalah menjadi individu yang terus berinovasi. Moeldoko kemudian memberikan contoh bagaimana Korea Selatan dan Singapura kini menjadi negara maju dengan tingkat ekonomi yang baik.

Potensi SDM dan riset

Moeldoko meyakini, "Saya percaya bahwa pendidikan adalah salah satu yang mampu mengubah nasib seseorang. Korea Selatan dan Singapura bisa seperti saat ini juga karena pembangunan SDM serta pengembangan riset dan teknologi yang berkelanjutan."

"Dengan potensi yang dimiliki Indonesia, baik dari kekayaan alam dan human capital, saya meyakini keberadaan mahasiswa PMDSU akan memberikan kontribusi berarti," terang Moeldoko.

Pada sesi sebelumnya terdapat seminar disampaikan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof. Satryo Soematri Brojonegoro mengangkat tema "Ilmu Pengetahuan dan Inovasi Sebagai Penggerak Perekonomian dan Pembangunan Bangsa".

Kemudian, terdapat pula kuliah umum dari Tim PMDSU, Prof. Dewa Ngurah Surapta dengan topik "Peran Pemuda dalam Menunjang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional". Acara kemudian diakhiri dengan Pembinaan Karakter oleh Prof. Suyatno dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com