17 Negara Bicarakan Konsep PAUD dan Pendidikan Keluarga di Jakarta

Kompas.com - 05/11/2019, 17:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki era revolusi industri 4.0, tantangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dirasakan kian bertambah berat. Pendidikan dituntut mampu melahirkan lulusan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan berdaya saing tinggi.

Tantangan ini coba dijawab melalui Seminar Internasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang digelar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud di Jakarta, 4-6 November 2019. 

Tahun ini seminar internasional PAUD mengangkat tema “Melampaui Akses dan Partisipasi: Meningkatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Keluarga Sebagai Media untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2020".

Sebanyak 500 orang dari 17 negara berkumpul membicarakan konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Keluarga dalam acara Seminar Internasional PAUD dan Pendidikan Keluarga 2019 di Jakarta mulai tanggal 4-6 November 2019.

Baca juga: Sri Mulyani Tanya Siapa Menteri Pendidikan, Anak-anak SD Kebingungan

“Tema tersebut dipilih karena mengingat tantangan pendidikan di abad ke-21 yang semakin berat,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harris Iskandar dalam pembukaan acara Seminar Internasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Keluarga di Jakarta, Selasa (4/9/2019).

Berbagi praktik baik pendidikan

Menurutnya, tantangan abad ke-21 meniscayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Ia berharap seminar internasional ini bisa menghasilkan inovasi baru dalam layanan di bidang pendidikan untuk meningkatkan penyediaan (PAUD) dan Pendidikan Keluarga yang berkualitas.

Ketua Pelaksana Seminar Internasional PAUD dan Pendidikan Keluarga 2019, Muhammad Hasbi mengatakan tujuan seminar kali ini adalah berbagi praktik terbaik penyelenggaraan PAUD di negara-negara peserta seminar.

Selain itu, acara seminar juga menjadi wadah berbagi penelitian baru untuk akademisi dan praktisi pendidikan.

“Juga untuk merumuskan bagaimana praktik PAUD terbaik ke depan,” kata Hasbi dalam konferensi pers Seminar Internasional PAUD dan Pendidikan Keluarga 2019.

Diikuti 500 peserta dari berbagai negara

Seminar dihadiri oleh pembicara dan peserta yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Pembicara berasal dari Swedia, Korea Selatan, Malaysia, dan Amerika Serikat.

Sebanyak 500 peserta mengikuti acara Seminar Internasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Keluarga. Peserta berasal Afganistan, Bangladesh, Australia, Kamboja, Jepang, Madagaskar, Malaysia, Maroko, Thailand, Tajikistan, Timor Leste, Somalia, Sudan, Vietnam, Yaman, Korea Selatan, dan Filipina.

Peserta dari Indonesia terdiri dari guru dan tenaga PAUD, organisasi mitra PAUD, praktisi, dan akademisi.

Pembicara seminar juga akan membagikan informasi tentang kebijakan terkait PAUD dan hasil penelitian terbaru tentang PAUD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau