KOMPAS.com - Penelitian Institute for Management Development (IMD) menunjukan daya saing tenaga kerja Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia,dan Singapura.
Demikian pula data Badan Pusat Statistik per Februari 2019 menunjukan, pengangguran lulusan diploma meningkat sebesar 8,5 persen dan lulusan S1 meningkat sebesar 25 persen.
Padahal di atas kertas, Indonesia punya potensi menjadi pemimpin di era pasar tunggal ASEAN mengingat jumlah penduduk Indonesia mencapai 40 persen total keseluruhan penduduk ASEAN.
Apalagi jumlah usia produktif Indonesia akan mencapai 64 persen pada tahun 2020. Namun kenyataannya SDM kita belum mampu bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura dan Filipina. Persaingan ini diperkuat dengan terjadinya disrupsi digital.
Revolusi industry 4.0 merupakan sebuah keniscayaan, ditandai munculnya Internet of Things (IoT), big data, artificial intelligence, cloud computing dan banyak lagi.
Kecanggihan teknologi di era 4.0 berpotensi menggeser peran manusia bila tidak dibekali dengan skill yang mumpuni. Karena itu bila Indonesia ingin memenangkan persaingan, maka pembangunan dan penguatan sumber daya manusia adalah keharusan.
Baca juga: Pendidikan Tinggi Mesti Siapkan SDM Unggul
Menghadapi tantangan itu, Dewi Wiranti, Konsultan SDM dan Presiden Direktur Priority Banking School (PBS) menyampaikan, diperlukan penguatan dan pengembangan dalam konteks digitalisasi maupun budaya.
Menjawab tantangan tersebut, PBS memprakarsai program "Transformasi 4.0", sebuah program percepatan perubahan” di bidang digitalisasi, pengembangan SDM dan penajaman budaya sebagai persiapan memasuki Industri 4.0.
Fokus utama program ini adalah memberikan berbagai field-study bagi siswa dan mahasiswa serta program magang di perusahaan dan industri, dengan memberikan target sebagai indikator kesuksesan.
Diharapkan melalui program ini akan tercipta kebiasaan disiplin tinggi dan memiliki daya saing tangguh. Tujuan lain yang ingin dicapai menjadikan peserta sebagai agen perubahan membawa pengaruh positif di lingkungan dan masyarakat.
Program "Transformasi 4.0" PBS terdiri dari 3 program percepatan perubahan yakni:
1. Tranformasi digital: Percepatan perubahan tata kelola keuangan, manajemen dan proses melalui solusi Digital. Fokuse utama program ini terdiri atas Digital Campus, Digital Process, Digital Facilities & Services dan Digital Learning.
2. Transformasi SDM: Percepatan perubahan dalam peningkatan kompetensi SDM pada
umumnya dan pengusaha kecil pada khususnya. Fokus utamanya menjadikan vokasi training dan kewirausahaan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan formil.
3. Transformasi budaya: Percepatan perubahan penajaman budaya dalam sikap menjalankan pekerjaan dengan pola pikir positif, disiplin dan cermat, semangat dan tangguh serta penajaman pemahaman anti-radikalisme/de-radikalisme sehingga menjadi pribadi yang memberikan pengaruh positif pada lingkungan dan masyarakat.
Lebih jauh Dewi menjelaskan program "Transformasi 4.0" tidak bisa dilakukan sendiri,namun harus secara terintegrasi menggandeng semua pihak dalam ekosistem pilar perekonomian negara.
Pentingnya keterlibatan banyak pihak terutama pemerintah karena dalam menghadapi era digitalisasi diperlukan berbagai persiapan. Selain infrastruktur juga persiapan peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM melalui vocation training dan vocational school.
“Demi suksesnya pelaksanaan 'Transformasi 4.0', PBS Konsorsium telah menjalin kerjasama dengan berbagai universitas, lembaga pendididkan, perusahaan jasa keuangan dan Industri serta pemuka agama dan masyarakat,” jelas Dewi.
Dewi menambahkan implementasi program ini akan melibatkan guru yang akan dilatih sebagai vocational trainer dan akan didampingi vocational coach Vocational yang terdiri dari tenaga ahli dari berbagai bidang yang tersertifikasi.
Sementara target penerima manfaat dari Program ini adalah semua yang terlibat dalam ekosistim pilar perekonomian, mulai dari dunia pendidikan, masyarakat, dunia usaha dan industri, hingga pemerintah.
Melalui program ini PBS berharap dapat memberikan kontribusi nyata menciptakan SDM Indonesia unggul dan daya saing sesuai prinsip "Education For All" bahwa pendidikan berkualitas bukan hanya milik kota kota besar dan masyarakat mampu saja.
Lewat digital distance learning dan mobile apps based Dewi berharap tujuan pendidikan untuk semua pihak bisa tercapai cepat, tepat, terstruktur serta berkesinambungan.
"PBS mengajak semua pihak terkait menjadi mitra program 'Transformasi 4.0' guna membuka jangkauan lebih luas dengan hasil lebih maksimal, sehingga SDM Indonesia dapat memenangkan persaingan di level regional maupung global," tutup Dewi Wiranti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.