KOMPAS.com - Sekolah berbasis keagamaan seperti madrasah nyatanya tidak hanya berfokus pada kajian dan pembelajaran ilmu agama saja. Madrasah kini tengah mempersiapkan lulusannya agar mampu bersaing di era digital dan teknologi.
Hal ini dibuktikan melalui gelaran Kompetisi Robotik Madrasah yang menjadi agenda tahunan Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Selama dua hari (16-17/11/2019) sebanyak 150 robot buatan siswa-siswi madrasah se-Indonesia beradu canggih dalam kompetisi ini.
Tahun ini Kompetisi Robotik Madrasah mengangkat tema "Robots Save the Earth: Green Energy and Environmental Issues" dan diikuti madrasah dari jenjang mulai dari MI, MTs, hingga MA baik swasta dan negeri dari seluruh Indonesia.
Melalui rilis resmi, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin mengungkapkan, robotik menjadi agenda penting bagi Kemenag guna menabalkan posisi siswa madsarash pada era revolusi indistri 4.0 ini.
Baca juga: Bermain Cahaya, Cara Asik Madrasah Ibtidaiyah Balikpapan Belajar IPA
"Kita hidup di zaman ketika robot menjadi hal penting," katanya saat menutup acara ini. Kenyataanya, manusia sekarang hidup 24 jam dengan gadget dan mesin otomasi yang berbasis robotik.
Maka ia menekankan agar anak madrasah memiliki intelejensi dan skill yang relevan dengan zaman ini. "Kami akan konsisten berkontribusi mendukung daya kompetitif anak bangsa," tambahnya.
Itulah sebabnya, setiap tahun Kompetisi Robotik Madrasah dilaksanakan di mall-mall dan pusat keramaian untuk menunjukkan kepada masyakarat bahwa siswa-siswi madrasah sudah melek teknologi.
Kompetisi Robotik di Surabaya ini merupakan gelaran kelima sejak tahun 2015. Kasubbag Tata Usaha Direktorat KSKK Madrasah, Papay Supriyatna mengungkapkan, kompetisi tahun ini peminatnya cukup banyak.
Pendaftarnya mencapai 335 tim dari Aceh sampai Papua. "Namun panitia menyeleksi hingga tinggal 150 tim untuk didatangkan ke Surabaya," katanya.