"Sebagai contoh yang dilakukan UT saat ini, dalam umur baru 35 tahun sudah dapat menghasilkan alumni sebanyak 1.750.000 lulusan. Tidak ada perguruan tinggi lain yang dapat melakukan seperti itu. Juga saat ini kita melayani 350.000 mahasiswa tersebar di seluruh nusantara bahkan di 42 negara. Itu adalah competitive advantage suatu lembaga dalam mengintegrasi teknologi di dalamnya," Prof. Ojat memberikan gambaran.
Tidak hanya faktor keterjangkauan luas, integrasi teknologi dalam pembelajaran juga diyakini mampu memperkuat interaksi dalam proses pembelajaran.
"Interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa, guru dan siswa dapat dilaksanakan kapan saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Tidak lagi terbelenggu jam-jam pelajaran," ujar Prof. Ojat.
Meski demikian, Belva mengingatkan integrasi teknologi dalam pendidikan tidak boleh mengabaikan hakikat dari pendidikan itu sendiri.
"Tujuan pendidikan harus holistik, teknologi hanya tools. Pembelajaran dapat dilakukan secara online atau face to face. Namun yang terpenting prinsipnya harus holistik. Artinya pendidikan tidak hanya penyerapan pengetahuan saja namun juga karakter," ujar Belva.
Rektor UT menambahkan pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran tidak boleh melupakan tujuan pendidikan.
"Tujuan akhir dari pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya. Termasuk bagaimana menanamkan nilai-nilai luhur kemanusiaan di dalamnya seperti nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai sosial, dan nilai kebangsaan," ujarnya.
Prof. Ojat mengingatkan, "Teknologi hanya tools, hanya alat. Jadi pada akhirnya tujuan yang ingin dicapai tanpa melupakan filosofi dasarnya, termasuk Pancasila sebagai filosifii dasar kita berbangsa dan bernegara."
"Diharapkan para lulusan UT bisa hadir dan datang di tengah masyarakat memberikan kontribusi kepada masyarakat yang literasi komputer dan internetnya masih rendah supaya masyarakat nantinya memiliki kapasitas yag sama dengan mereka. Tetap menjaga harkat dan martabat UT," tutup Rektor UT memberi pesan pada lulusan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.