Viral Video Mendikbud, Pengamat: Menanti Gebrakan "Merdeka Belajar" Mas Nadiem

Kompas.com - 25/11/2019, 17:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Banyak guru yang tertular dan akhirnya terbit buku Merdeka Belajar di Ruang Kelas, yang berisi praktik pengajaran merdeka belajar di berbagai daerah dari jenjang menengah, dasar hingga anak usia dini.

Bukan sekadar jargon

Bukti praktik pengajaran merdeka belajar selaras dengan temuan risetnya. Sejumlah riset (semisal oleh Moos & Ringdal, 2012) menunjukkan pengajaran merdeka belajar berkorelasi positif pada capaian belajar murid baik pada pendidikan dasar maupun menengah.

Lebih jauh lagi, merdeka belajar adalah prediktor terbaik untuk memprediksi kinerja guru (Kamyabi Gol, Atiyeh & Royaei, Nahid, 2013). Riset di Indonesia pun menunjukkan korelasi positif antara merdeka belajar dengan penurunan prokrastinasi dan peningkatan capaian belajar.

Bagaimanapun, dibandingkan istilah pembelajaran mandiri, merdeka belajar lebih renyah diucapkan dan terdengar lebih keren.

Namun lebih dari itu, merdeka belajar bukan sekadar jargon, tapi sebuah konsep yang terbukti melalui riset dan praktik pengajaran. Dan menariknya, merdeka belajar sekarang pun disebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menanti gebrakan "merdeka belajar"

Nadiem Makarim tentu tidak asal mencomot merdeka belajar. Dari rekaman video maupun pernyataan di media menunjukkan penyebutan berulang konsep merdeka belajar.

Artinya, ada kesadaran khusus untuk mendukung kemerdekaan belajar sebagai pondasi pengembangan guru dan secara luas pengembangan ekosistem pendidikan.

Pidato Menteri Pendidikan di hari guru telah menjadi viral. Ada yang mendukung, menyebarkan dan membuat konten tambahan.

Sejumlah kepala sekolah menyerukan gurunya untuk mempelajari merdeka belajar. Ada pula yang mengkritik atau meragukan pidato tersebut.

Meski beragam respon, tapi sebenarnya mereka punya sikap dasar yang sama: menanti gebrakan kebijakan kementerian untuk mewujudkan kemerdekaan belajar sebagai spirit ekosistem pendidikan.

Penulis: Bukik Setiawan, Ketua Kampus Guru Cikal

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau