Menurut dia, penelitian mereka akan memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan untuk masyarakat secara luas.
“Naskah kuno Nusantara menjadi salah satu dari lima sasaran strategis Perpusnas 2015-2019,” ujar Syarif Bando.
Perpusnas pun, kata dia, melakukan langkah pelestarian melalui peningkatan serah simpan karya cetak dan karya rekam menjadi koleksi nasional serta pelestarian naskah kuno melalui berbagai kerja sama.
Baca juga: Ciptakan SDM Berdaya Saing di Era Industri 4.0, Perpusnas Minta Kampus Ubah Silabus
"Tahun ini kami juga telah meluncurkan web Khastara atau singkatan Khasanah Pustaka Nusantara yang berisi naskah-naskah kuno yang sudah didigitalisasi," kata Kepala Perpusnas.
Situs web tersebut menurut di akan lebih memudahkan pemustaka mengakses koleksi pustaka nusantara dalam format digital.
Selain menjaga naskah asli yang kebanyakan sudah rapuh, web itu merupakan jawaban Perpusnas untuk menghadapi era digital dan kemajuan teknologi.
Perpusnas pun menurut Syarif Bando juga membuka diri kepada masyarakat yang ingin berkarya mengembangkan bahasa dan kebudayaan Nusantara.
Hal itu dibuktikan dengan tema tahun 2019, yakni Literasi untuk Kesejahteraan sebagai dasar kerja Perpusnas.
“Artinya, perpustakaan adalah ruang terbuka bagi masyarakat, media berbagi pengalaman, dan rumah peradaban yang juga bertanggung jawab sebagai agen kesejahteraan masyarakat," ujar Kepala Perpusnas.
Masyarakat pun bisa memanfaatkan belasan ribu koleksi naskah kuno sebagai sarana pengembangan diri.
Baca juga: Perpusnas: Masyarakat Harus Dapat Kemudahan Mengakses Perpustakaan
“Setidaknya, bisa menjadi landasan untuk menciptakan karya baru. Terlebih, jika bisa meningkatkan harkat martabat bahasa dan budaya daerah masing-masing pada khususnya dan Indonesia sebagai bangsa pada umumnya,” ujar dia.
Selain kegiatan peluncuran buku, ada pula kegiatan diskusi yang menghadirkan pakar dan juri, seperti Guru Besar Bidang Filologi Universitas Indonesia (UI) Titik Pudjiastuti dan Pustakawan tama Perpusnas Titiek Kismiyati.
Ada pula pakar naskah Melayu UI, Dewaki Kramadibrata, dan pakar naskah-naskah Ternate, Priscila Fitriasih Limbong. Hadir pula 10 narasumber perwakilan penulis yang karyanya diluncurkan. (Perpusnas/Mahbub Alfathon)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.