KOMPAS.com - Industri digital di kawasan Asia Tenggara terus menggeliat. Salah satu indikator menggeliatnya industri digital yakni kebutuhan tenaga kerja di Singapura, negara pintu gerbang investasi di kawasan regional.
Berdasarkan data Infocomm Media Development, Singapura membutuhkan 87.000 tenaga kerja pengembangan teknologi informatika (IT) dan 9.700 tenaga kerja kreatif di bulan Juni 2017.
Kebutuhan tenaga kerja di Singapura bisa dimanfaatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi berbasis internet tertinggi di Asia Tenggara.
Indonesia seperti diketahui akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030. Pada periode tersebut, diprediksi 70 persen populasi Indonesia merupakan usia produktif.
Inilah kesempatan Indonesia untuk mengambil peluang mendorong tenaga kerja Indonesia bekerja di Singapura bahkan di negara-negara lain.
Kesempatan terbukanya peluang bekerja di Singapura dan di kawasan regional mendorong Sinar Mas Land dan Citramas Group untuk bekerja sama dalam mengembangkan “Jembatan Digital” yang menghubungkan Indonesia dan Singapura.
Baca juga: Pentingnya Pemerataan Ekonomi Digital untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kini dan Masa Depan
Kedua perusahaan bersepakat untuk membangun Nongsa D-Town di jantung kota Batam sebagai destinasi generasi muda dalam membangun industri, kreatifitas dan konektifitas di bidang digital commerce.
Pembangunan kawasan ini diinagurasi oleh Dr. Vivian Balkrishnan (Menteri Luar Negeri Singapura) dan Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri Republik Indonesia) pada bulan Maret 2018 sebagai langkah konkrit untuk merealisasikan kerja sama kedua negara daslam pengembangan bidang industri digital.
Pengembangan Nongsa D-Town juga merupakan dukungan terhadap target Presiden Joko Widodo untuk menyambut 1.000 digital startup bernilai total 10 milyar USD dalam waktu dua tahun.
Chief Executive Officer Citra Mas, Mike Wiluan mengatakan Nongsa D-Town adalah kawasan digital yang bisa menggerakkan ekonomi digital. Nongsa D-Town merupakan area perkantoran dengan area-area penunjang untuk tinggal.
"Batam adalah sangat strategis karena dekat dengan Singapura tapi akses ke Jakarta dan banyak perusahaan Singapura bisa pindah ke Batam," ujar Mike saat ditemui dalam acara Talent Pool Accelerator and Gateway to Indonesia di Singapura, Kamis lalu (28/11/2019).
Ia menyebutkan Batam adalah tempat strategis untuk mengundang beberapa investor untuk mendanai perusahaan start up dan perusahaan yang telah stabil.
Di dalam Nongsa D-Town, lanjut Mike, nantinya bakal hadir perusahaan-perusahaan digital dan juga perusahaan-perusahaan yang menangani animasi-animasi seperti Garfield dan lainnya.
"Jadi sebetulnya Batam sebagai suatu portal in out. Bukan hanya in aja, kerja di sana tapi ekspor ke luar. Bukan hanya produk dari luar bikin di Indonesia, keluar lagi. Dometik market Indonesia juga bagus," tambah Mike.