"Jadi kedua orang tua beneran mendengarkan gitu. Biasanya waktu kumpul keluarga kan malem ya," kata Safira.
3. Berkomunikasi dengan wali kelas
Saat menyiapkan anak menghadapi Ujian Nasional, orangtua disarankan untuk aktif bertanya tentang informasi standar kelulusan. Orangtua, lanjut Safira, juga perlu bertanya perkembangan belajar anak di kelas.
"Tanpa menghakimi tetapi lebih ke arah diskusi/sharing (dengan wali kelas)," tambah Safira.
Daripada harus menuntut anak untuk mencapai hasil Ujian Nasional yang maksimal, orangtua lebih baik memberi motivasi atau dorongan bagi anak. Safira menyarankan orangtua untuk terus mengajak berbicara tentang perkembangan persiapan Ujian Nasional seperti keluh kesah anak yang dihadapi.
"Kemudian beri respon positif seperti berempati dan bisa juga untuk memberikan reward, atau beri pandangan mengenai keuntungan jika mendapatkan hasil bagus seperti bisa masuk sekolah favorit lebih mudah, dan lainnya," ujar Safira.
Respon positif dari orangtua bermanfaat agar anak termotivasi juga dari dalam dirinya. Jika orangtua terlalu menekan atau menuntut, anak justru merasa stres dan depresi.
"Jadi anak malah tidak siap untuk menghadapi UN atau melaksanakan UN karena terpaksa atau karena ketakutan akan dihukum," tambah Safira.
Menurut Safira, apresiasi ke anak saat mempersiapkan Ujian Nasional sangat penting. Ada beragam cara mengapresiasi ke anak seperti hadiah atau hanya sekedar ungkapan.
"Kalau anak kecil, anak SD-SMP bisa diapresiasi misalnya liburan atau kasih hadiah kecil," ujar Safira.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.