Orangtua, Ini 8 Tips Mendampingi Anak Belajar Ujian Nasional 2020

Kompas.com - 09/12/2019, 15:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

"Kemudian beri respon positif seperti berempati dan bisa juga untuk memberikan reward, atau beri pandangan mengenai keuntungan jika mendapatkan hasil bagus seperti bisa masuk sekolah favorit lebih mudah, dan lainnya," ujar Safira.

Respon positif dari orangtua bermanfaat agar anak termotivasi juga dari dalam dirinya. Jika orangtua terlalu menekan atau menuntut, anak justru merasa stres dan depresi.

"Jadi anak malah tidak siap untuk menghadapi UN atau melaksanakan UN karena terpaksa atau karena ketakutan akan dihukum," tambah Safira.

5. Beri apresiasi ke anak

Menurut Safira, apresiasi ke anak saat mempersiapkan Ujian Nasional sangat penting. Ada beragam cara mengapresiasi ke anak seperti hadiah atau hanya sekedar ungkapan.

"Kalau anak kecil, anak SD-SMP bisa diapresiasi misalnya liburan atau kasih hadiah kecil," ujar Safira.

Untuk anak SMA, ungkapan apresiasi bisa diberikan dengan kalimat "Mama/Papa bangga sama kakak". Menurutnya, ungkapan tersebut sangat cukup untuk membuat anak memiliki rasa tanggung jawab dalam menghadapi Ujian Nasional.

6. Berikan waktu istirahat yang cukup untuk anak

Untuk para orangtua, hindari anak belajar dengan Sistem Kebut Semalam (SKS). Menurut Safira, orangtua lebih baik memantau persiapan belajar anak jauh-jauh dari dari waktu Ujian Nasional dengan jam belajar seperti biasa.

"Kalau menjelang UN jadi sering begadang, lebih baik diingatkan atau ada sedikit paksaan saja biar tidur tepat waktu karena berhubungan sama kesehatan," ujar Safira. 

7. Berikan suplemen dan makanan yang bergizi

Saat belajar untuk Ujian Nasional, jangan lupa berikan suplemen dan makanan bergizi untuk anak. Suplemen dan makanan bergizi berguna agar kondisi tubuh anak lebih fit.

"Jangan sampe pas UN malah sakit," tambah Safira.

8. Kelola emosi anak agar tak stres

Persiapan Ujian Nasional bisa memicu anak menjadi stres. Orangtua, lanjut Safira, seharusnya bisa lebih mengerti kondisi anak lantaran bisa membaca bahasa tubuh anak.

"Kalau ditanya anaknya malas-malasan jawabnya lebih baik didiamkan dulu. Mungkin lagi anak sedang BT (boring time) atau apa," kata Safira.

Orangtua sebaiknya menghindari hal-hal yang membuat anak sensitif dan menurunkan semangat belajar. Safira menyebutkan perlu mengetahui waktu-waktu yang tepat untuk bertanya perkembangan belajar anak.

"Misalnya waktu anak lagi gak ngapa-ngapain,atau pas keliatan moodnya lagi stabil," tambah Safira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau