Anak Pedagang Sayur Berhasil Kuliah di Amerika, Ini Kisahnya

Kompas.com - 14/12/2019, 16:56 WIB
Albertus Adit,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Tak punya biaya, Aula tolak kuliah di kampus negeri

Begitu lulus dari SMA, Aula bingung karena mendapat undangan masuk ke beberapa perguruan tinggi negeri Indonesia dari program Kemendikbud.

"Saya bingung, karena ini sudah dapat undangan, trus nanti yang bayar uang sekolah siapa? Akhirnya saya tidak terlalu antusias dengan undangan itu," jelasnya.

Akhirnya, dia memutuskan ikut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan memilih Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh.

Aula bersyukur karena mendapatkan beasiswa Bidikmisi hingga tamat kuliah.

Baca juga: 13 Tips Raih Beasiswa Kuliah lewat Jalur Prestasi

Selain tak membebani ibu atau kakaknya, Aula justru mampu membantu keuangan keluarganya.

Dia meraih berbagai prestasi, antara lain menjadi Raja Baca Provinsi Aceh, Duta Damai Provinsi Aceh, Duta Bahasa, juga menjadi perwakilan Indonesia dalam kegiatan Nusantara Leadership Camp.

Aula 53 kali gagal dapat beasiswa

Lulus kuliah dan diwisuda November 2016, Aula bekerja freelance sebagai blogger untuk dunia gaya hidup dan juga menekuni bidang media sosial.

Bahkan dia mengajar Al-Qur’an dan Kitab Kuning di pesantren tradisional atau mengajar fisika, baik di kampus juga di sekolah untuk olimpiade sains nasional tingkat Aceh.

Kemudian, muncul pemikiran kuliah di luar negeri. Aula pun dikenal sebagai 'scholarship hunter' alias pemburu beasiswa sejak kuliah.

"Selama S1 saya coba berbagai beasiswa, short course, conference, exchange program ke luar negeri selalu mendapat penolakan," katanya.

Hingga sampai 53 kali Aula mendaftar beasiswa, tetapi tak satu pun yang berhasil.

Baca juga: 12 Tips Jitu Raih Beasiswa Dalam dan Luar Negeri

Kemudian dia mendapat informasi dari rekannya agar daftar beasiswa USAID prestasi untuk program S2 di Amerika. Yang menarik adalah Mak Cut memberi dorongan agar Aula mencobanya.

Hingga Aula berhasil dapat beasiswa kuliah di Amerika dan mampu menginjakkan kaki untuk yang pertama kali di Amerika pada Juni 2018.

Kampus dia adalah Lehigh University di Bethlehem, Pennsylvania, yang masuk ke dalam daftar 50 universitas nasional terbaik di Amerika menurut situs U.S. News & World Report.

Di kampus itu, Aula memilih jurusan Instructional Technology. Dipilihnya jurusan itu karena Ia berencana untuk menjadi bagian dari orang-orang yang membangun teknologi di dunia pendidikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau