Catatan Awal Tahun Tanoto Foundation: Dukung Merdeka Belajar dari Hulu ke Hilir (2)

Kompas.com - 03/01/2020, 20:54 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Kompas.com – Kebijakan Merdeka Belajar diluncurkan Mendikbud Nadiem Makarim perlu didukung mulai dari hulu ke hilir, mulai dari siswa, guru, peran kepemimpinan kepala sekolah, orangtua, masyarakat hingga pendidikan tinggi yang melahirkan para calon guru.

Mahasiswa calon guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) juga perlu difasilitasi untuk dapat memberikan pendidikan berkualitas sesuai dengan semangat Merdeka Belajar.

“Kami melatih dan mendampingi para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan komite sekolah untuk bekerja sama dalam meningkatkan hasil belajar siswa," ujar CEO Global Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo, Rabu melalui rilis resmi (1/1/2020).

Satrijo menambahkan, "Di saat yang sama, kami juga memfasilitasi para dosen di LPTK untuk menerapkan perkuliahan yang menekankan pada praktik bagi mahasiswa calon guru. Agar saat menjadi guru, mereka mampu menerapkan pendidikan berkualitas.”

Menurut Satrijo, program peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan mulai hulu ke hilir. Para guru yang sudah mengajar dilatih dan didampingi dalam menerapkan pembelajaran aktif dan budaya baca.

Begitu juga dengan para calon guru di LPTK. Mereka harus disiapkan untuk menjadi guru yang mampu menerapkan pembelajaran aktif yang berkualitas.

Tulisan ini merupakan bagian terakhir dari 2 seri tulisan:

Baca juga: Catatan Awal Tahun Tanoto Foundation: Dukung Merdeka Belajar dari Hulu ke Hilir (1)

Berikut adalah catatan setahun pelaksanaan Program Pintar dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.

4. Perkuliahan Calon Guru Berbasis Praktik

Untuk mendukung penyiapan calon guru professional, Tanoto Foundation bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa calon guru melalui program yang lebih menekankan praktik.

Para dosen LPTK dilibatkan dalam peningkatan kualitas perkuliahan dan praktikum untuk mahasiswa.

Para dosen LPTK juga dilibatkan dalam pelatihan dan pendampingan guru di daerah mitra dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran, manajemen sekolah, dan budaya baca.

Program ini bermitra dengan 10 LPTK yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama.

Kemitraan ini difokuskan pada tiga hal:

  1. Peningkatan kualitas perkuliahan calon guru yang lebih menekankan pada praktik.
  2. Peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dan madrasah mitra LPTK yang merupakan sarana praktikum bagi mahasiswa calon guru.
  3. Memfasilitasi kolaborasi guru dan dosen dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

Menurut Fibrika Rahmat Basuki, dosen FKIP Universitas Jambi, kegiatan ini merupakan terobosan dalam meningkatkan kerja sama antara LPTK dengan sekolah mitra.

”Kami selaku dosen bisa mendapatkan pengalaman terjun langsung ke sekolah untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran dan menemukan pemecahannya bersama guru. Pengalaman ini sangat bermanfaat bagi kami dalam memberikan perkuliahan yang kontekstual bagi mahasiswa calon guru,” jelasnya.

Baca juga: Medan Dukung Merdeka Belajar, Literasi Siswa jadi Tantangan Utama

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau