Indra Charismiadji: 4 Catatan Penting Dunia Pendidikan Tahun 2020 (2)

Kompas.com - 03/01/2020, 21:17 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Dewan Sekolah ini bisa dipilih oleh masyarakat dan atau ditunjuk pemerintah pusat dan atau daerah. Untuk Indonesia mungkin per provinsi anggota bisa 1 orang utusan pemerintah pusat, 1 orang utusan pemerintah daerah, dan beberapa orang yang dipilih oleh warga masyarakat.

Fit and proper test calon Dewan Sekolah bisa dilakukan oleh Kemdikbud dan atau DPR.

Dengan konsep ini jelas sekolah akan terlepas dari tekanan politik karena tidak ada jalur ke dunia politik, di sisi lain pelaku program pendidikan adalah para profesional di bidangnya.

6. Program pendidikan sesuai kearifan lokal dan pembangunan ekonomi

SDM yang disiapkan harus disesuaikan dengan pengembangan bidang di daerahnya misalnya Bali akan fokus utamanya pariwisata, Kalimantan akan kehutanan dan pertambangan, Jawa dan Sumatra akan pertanian, Jakarta dan Surabaya ke teknologi, dan sebagainya.

Untuk itu perlu dipetakan lembaga pendidikan spt apa yang harus disiapkan, tenaga pendidik spt apa yang harus disiapkan, dan SDM dengan kualifikasi apa yang dibutuhkan didaerah tersebut.

Budaya dan kekhasan daerah juga wajib dikembangkan bukan sekedar bahasa daerah jadi mata pelajaran wajib, justru hal-hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya untuk pariwisata, riset, sejarah, pengembangan diri, dan lain-lain.

7. Kurikulum sesuai perubahan zaman

Era Industri 4.0 ini kebutuhan akan para inovator dan reator menjadi kebutuhan utama. Untuk itu kurikulum harus disesuaikan menjadi seperti berikut:

  • Penguatan kemampuan calistung sebagai pondasi pembelajaran
  • Pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics)
  • Pemanfaat teknologi secara optimal dalam pembelajaram
  • Kompetensi inti; penalaran tingkat tinggi, 4K (kemampuan Komunikasi dan Kolaborasi, berpikir Kritis dan Kreatif)
  • Revolusi mental sesuai tantangan industri 4.0, di antaranya semangat mandiri dan pantang menyerah.

Baca juga: Mendorong Semangat Merdeka Belajar ke Ranah Pendidikan Tinggi

8. Investasi keilmuwan untuk mengolah kekayaan alam Indonesia

Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang masih kekurangan pakar dan SDM untuk mengolahnya. Pentingnya mendatangkan pakar atau mengirimkan akademisi untuk mempelajari ilmunya dan kemudian melakukan riset dan membuka jurusan seperti:
a. Geothermal
b. Marine Biology
c. STEM Cell
d. Bio Chemistry
e. Sustainable Energy

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau