5 Cara agar Anak Menyukai Pelajaran Sains

Kompas.com - 07/01/2020, 13:48 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Sebuah survei melibatkan siswa sekolah dasar di Amerika Serikat mendapati, pelajaran sains di sekolah dasar rata-rata hanya dipelajari sekitar dua jam selama satu minggu.

Bahkan, di sejumlah daerah lebih kecil pelajaran sains tidak diajarkan dengan baik.

“Fokus pada pelajaran matematika dan membaca di tingkat sekolah dasar telah membuat pelajaran biologi, kimia, dan fisika hanya sedikit dipelajari,” kata Jenice Earle dari National Science Foundation di Amerika Serikat, seperti dilansir dari situs Parents.

Earle berpendapat, bahkan ketika mata pelajaran tersebut diajarkan, guru cenderung mengajarkannya sebagai formalitas dan kurang memiliki kemampuan melakukan eksperimen sains bersama anak-anak.

Padahal, sains sangat butuh eksperimen memicu minat anak sejak dini. Tak heran, bila di AS saja, kini hanya sepertiga siswa kelas 4 SD yang memiliki pemahaman kuat tentang prinsip-prinsip ilmiah.

Baca juga: 5 Cara Orangtua Membantu Anak Mengatur PR Sekolah

Untuk itu, National Science Foundation menyerukan orangtua meningkatkan minat anak terhadap mata pelajaran sains sejak kecil bila ingin anak tertarik dan jago mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika.

Berikut sejumlah cara sederhana bisa dilakukan orangtua menumbuhkan minta anak untuk belajar sains sejak usia TK.

1. Ekstrakurikuler berperan

Menurut organisasi berita independen yang bergerak dalam bidang pendidikan AS Education Week, tiga dari empat pemenang hadiah Nobel dalam bidang sains menemukan gairah terhadap sains di luar kelas.

Karena itu, orangtua bisa mengarahkan anak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) dengan fokus eksplorasi ilmiah. Sejak jenjang TK hingga sekolah menengah, kini sudah banyak sekolah menawarkan ekskul seperti robotika, klub sains, serta koding.

Mempelajari koding dapat merangsang daya analisis, pemecahan masalah, hingga kreativitas anak.

2. Bermain game

Tak semua jenis video game ‘buruk’. Ada game dapat meningkatkan anak belajar sains.

Bila anak senang bermain game, arahkan dia memilih gim tepat mendukung minatnya terhadap sains.

Salah satu gim yang dinilai bisa memacu minat anak-anak sekolah dasar terhadap ilmu pengkodean ialah Minecraft. Permainan cukup populer ini memungkinkan anak membangun sesuatu menggunakan blok bangunan virtual, termasuk belajar pemrograman selama bermain.

3. Tamasya sains

Ketika sekelompok finalis Google Science Fair ditanya tentang apa yang paling memengaruhi minat mereka terhadap pelajaran sains, cukup banyak mengatakan, “Saat melakukan tamasya ke museum sains ketika masih kecil.”

Sejumlah museum yang bisa dikunjungi ialah Museum PP IPTEK, Planetarium, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Penerangan, dan banyak lagi.

Menurut sebuah studi, anak perempuan bahkan memiliki minat positif sama dengan anak laki-laki terhadap sains sejak sekolah dasar. Saat memasuki sekolah menengah tingkat pertama, minat anak laki-laki terhadap sains, teknologi, dan matematika memang menjadi dua kali lipat lebih tinggi.

Baca juga: Kisi-kisi UN 2020 SMP/MTs: Bahasa Indonesia, Inggris dan Matematika

“Bila kini Anda memiliki anak usia sekolah dasar, jangan sia-siakan minat mereka terhadap sains yang masih bisa dipupuk. Jika memiliki anak perempuan, dorong dia untuk belajar tentang dinosaurus dan bermain dengan komputer,” saran direktur eksekutif Children’s Creativity Museum di San Francisco.

4. Belajar dari rumah

Tak hanya di sekolah, ekskul, atau museum, ketertarikan akan sains juga perlu ditumbuhkan di rumah bersama orangtua.

“Sederhananya orang tua bisa menanyakan tentang mengapa cahaya bisa memantul di air, lalu luangkan waktu bersama anak untuk mempelajarinya,” saran Traci Wierman, penasihat untuk bidang kurikulum di The Lawrence Hall of Science, University of California, Berkeley.

Bisa juga orang tua menjelaskan mengapa hujan bisa turun, mengapa awan bisa berwarna putih dan abu-abu, serta mengapa suara petir bisa muncul.

5. Pola pikir orangtua

Orangtua perlu mengubah pemikiran kalau sains adalah pelajaran yang menguras otak dan membosankan, sebab pola pikir itu dapat memengaruhi minat anak terhadap sains.

Jadi, mulailah mengoleksi buku-buku berkaitan dengan sains, seperti National Geographic untuk anak-anak. Bisa juga buku lain yang mengulas tentang hewan atau cuaca. Atau pilihlah tayangan anak yang banyak menyuguhkan eksperimen sains.

Orangtua juga bisa mengenalkan anak pada insinyur, dokter, bahkan ahli biologi. Kenalkan anak tentang asyiknya profesi tersebut, apa yang bisa dia lakukan saat dewasa, hingga alat-alat apa yang bisa dia ‘mainkan’.

Wierman berpendapat, intinya orangtua hanya perlu meluangkan waktu lebih banyak untuk menjelaskan sesuatu dari sisi sains kepada anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Pendidikan Fadli Zon, dari Mahasiswa Berprestasi hingga Lulus Summa Cumlaude

Riwayat Pendidikan Fadli Zon, dari Mahasiswa Berprestasi hingga Lulus Summa Cumlaude

Edu
Jadwal Libur Nasional 2025, Bulan April Bisa Libur 15 Hari

Jadwal Libur Nasional 2025, Bulan April Bisa Libur 15 Hari

Edu
Harga Tiket dan Jam Buka Museum Nasional, Sudah Dibuka Hari Ini

Harga Tiket dan Jam Buka Museum Nasional, Sudah Dibuka Hari Ini

Edu
Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS Kemenag 2024, Digelar Mulai 18 Oktober

Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS Kemenag 2024, Digelar Mulai 18 Oktober

Edu
Hasil Asesmen Madrasah atau AKMI 2024 Diumumkan, Klik portal-akmi.kemenag.go.id

Hasil Asesmen Madrasah atau AKMI 2024 Diumumkan, Klik portal-akmi.kemenag.go.id

Edu
Beasiswa S2 Oxford University Tanpa Batas Usia, Ada Biaya Hidup Rp 398 Juta

Beasiswa S2 Oxford University Tanpa Batas Usia, Ada Biaya Hidup Rp 398 Juta

Edu
Dua Syarat Lolos SKD CPNS 2024, Tidak Hanya Berdasarkan Passing Grade

Dua Syarat Lolos SKD CPNS 2024, Tidak Hanya Berdasarkan Passing Grade

Edu
Profil Abdul Mu'ti Calon Menteri Dikdasmen 2024-2029, Lulusan IAIN Walisongo

Profil Abdul Mu'ti Calon Menteri Dikdasmen 2024-2029, Lulusan IAIN Walisongo

Edu
Isu Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Siapa Saja Calon Menterinya?

Isu Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3, Siapa Saja Calon Menterinya?

Edu
Fadli Zon Diminta Prabowo Jadi Menteri, Akan Urusi Bidang Kebudayaan

Fadli Zon Diminta Prabowo Jadi Menteri, Akan Urusi Bidang Kebudayaan

Edu
Sosok Prof. Yassierli, Guru Besar ITB yang Jadi Calon Menteri di Kabinet Prabowo

Sosok Prof. Yassierli, Guru Besar ITB yang Jadi Calon Menteri di Kabinet Prabowo

Edu
Sumpah Dokter Perdana, FK Uhamka Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalitas Praktik Medis

Sumpah Dokter Perdana, FK Uhamka Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalitas Praktik Medis

Edu
Kemenkominfo Buka Beasiswa S2, Kuliah Gratis di ITB dan Tel-U

Kemenkominfo Buka Beasiswa S2, Kuliah Gratis di ITB dan Tel-U

Edu
Latar Belakang Pendidikan Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Era Prabowo

Latar Belakang Pendidikan Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Era Prabowo

Edu
Ada 2 Wakil Menteri Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo

Ada 2 Wakil Menteri Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau