Menurut dr Reviono, di Indonesia sendiri belum ada informasi yang terjangkit virus corona. Hingga kini, pemerintah juga telah siaga dalam menyikapi hadirnya virus corona ini.
Upaya antisipasinya, dengan menutup penerbangan dari dan ke China serta memasang alat detektor panas tubuh di berbagai bandara.
"Jadi kalau ada yang terkena virus corona, maka suhu tubuh akan meningkat. Sehingga di beberapa bandara memasang alat ini untuk mendeteksi yang terinfeksi virus corona," kata dr Reviono.
Di Wuhan sendiri, lanjut dr Reviono, telah menelan korban jiwa mencapai puluhan orang yang kebanyakan merupakan orangtua dengan penyakit penyerta.
Informasi diperoleh, 80 persen penderita ternyata sembuh dengan sendirinya karena tidak ada penyakit penyerta dan usia pasiennya tergolong masih muda.
Baca juga: Virus Corona Merebak, 16 Negara di Dunia Umumkan Kasus Positif
"Di Wuhan, 80 persen pasien di Cina ini sembuh dengan sendirinya karena memang belum ada vaksin khusus virus corona. Sebagai contoh, jika kita terkena flu, tidak minum obat pun bisa sembuh karena virus dengan umurnya bisa mati sendiri," katanya.
Ini karena di dalam tubuh manusia terdapat interferon yaitu berupa protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus.
"Kalau produksi interferon cukup maka virus bisa terkendali pertumbuhannya dan mati sendiri. Namun kalau sudah berusia tua dan ada penyakit yang disertai, produksi interferon tidak cukup dan virus bisa tumbuh terus," jelas dr Reviono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.