Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Cegah Virus Corona dari Dekan FK UNS, 80 Persen Pasien Sembuh Sendiri

Kompas.com - 28/01/2020, 11:06 WIB
Albertus Adit,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar duka masih menyelimuti Kota Wuhan China. Pasalnya, hadirnya Novel Coronavirus (2019-nCov) atau yang dikenal dengan virus corona menjadi gempar seluruh dunia.

Terkait virus corona, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang juga Dekan FK UNS, Dr. dr. Reviono, Sp.P (K) memberikan penjelasan.

Menurut dr Reviono, virus corona merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan. Virus ini juga memiliki kedekatan dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

Baca juga: Orangtua, Ini Panduan Gizi Anak Sekolah untuk Cegah Virus Corona

Kasus di Wuhan sendiri, penularan virus corona sangat cepat karena melalui manusia ke manusia. Sehingga masyarakat harus mengetahui gejala apa saja yang dirasakan jika terkena virus corona ini.

Gejala terinfeksi

Berikut gejala jika ada yang terinfeksi virus corona:

  • Batuk
  • Demam
  • Kesulitan bernafas

Jika ada gejala itu, biasanya ada riwayat kontak dengan pasien positif terkena virus corona serta yang bersangkutan melakukan bepergian ke luar negeri.

"Jika ada yang mengalami gejala seperti itu, maka segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan atau rumah sakit supaya bisa segera di cek dan memperoleh tindakan medis," ujar dr Reviono dalam paparannya di laman resmi UNS, Senin (27/1/2020).

Tips cegah virus corona

Namun, Dekan FK UNS tersebut mengimbau agar masyarakat tidak panik. Sebab, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena virus corona, yakni:

  • Sering melakukan cuci tangan pakai sabun
  • Gunakan masker
  • Konsumsi gizi seimbang
  • Perbanyak mengonsumsi sayur dan buah
  • Jaga kebugaran tubuh
  • Hindari sumber infeksi
  • Rajin olahraga dan istirahat cukup

Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Sederhana Cegah Virus Corona di Sekolah dan Rumah

Tips yang lain ialah, masyarakat untuk tidak mengonsumsi daging yang tidak dimasak. Dan jika sedang flu jangan keluar rumah supaya tidak jadi sumber infeksi.

"Selalu cuci tangan ketika habis bepergian itu sangat penting. Karena tangan kita sering menyentuh pegangan pintu, pegangan tangga, dan lainnya dikhawatirkan tangan kita terkena virus," imbuhnya.

Menurut dr Reviono, di Indonesia sendiri belum ada informasi yang terjangkit virus corona. Hingga kini, pemerintah juga telah siaga dalam menyikapi hadirnya virus corona ini.

Upaya antisipasinya, dengan menutup penerbangan dari dan ke China serta memasang alat detektor panas tubuh di berbagai bandara.

"Jadi kalau ada yang terkena virus corona, maka suhu tubuh akan meningkat. Sehingga di beberapa bandara memasang alat ini untuk mendeteksi yang terinfeksi virus corona," kata dr Reviono.

80 persen penderita sembuh sendiri

Di Wuhan sendiri, lanjut dr Reviono, telah menelan korban jiwa mencapai puluhan orang yang kebanyakan merupakan orangtua dengan penyakit penyerta.

Informasi diperoleh, 80 persen penderita ternyata sembuh dengan sendirinya karena tidak ada penyakit penyerta dan usia pasiennya tergolong masih muda.

Baca juga: Virus Corona Merebak, 16 Negara di Dunia Umumkan Kasus Positif

"Di Wuhan, 80 persen pasien di Cina ini sembuh dengan sendirinya karena memang belum ada vaksin khusus virus corona. Sebagai contoh, jika kita terkena flu, tidak minum obat pun bisa sembuh karena virus dengan umurnya bisa mati sendiri," katanya.

Ini karena di dalam tubuh manusia terdapat interferon yaitu berupa protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus.

"Kalau produksi interferon cukup maka virus bisa terkendali pertumbuhannya dan mati sendiri. Namun kalau sudah berusia tua dan ada penyakit yang disertai, produksi interferon tidak cukup dan virus bisa tumbuh terus," jelas dr Reviono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com