KOMPAS.com - Hak-hak menunjang pendidikan tinggi harus bisa dirasakan semua masyarakat termasuk bagi Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK) atau disabilitas.
Sayangnya, pendidikan bagi WNBK pada umumnya masih sebatas jenjang sekolah menengah. Padahal peluang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk mereka cukup besar.
Jika kamu memiliki kerabat, teman sahabat ataupun para orangtua yang memililki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), bisa merekomendasikan dan menyemangati mereka untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Kesetaraan akan pendidikan ini menggugah beberapa kampus di Indonesia untuk membuka jalur khusus penyandang disabilitas.
Baca juga: Hari Disabilitas, Atma Jaya: Mendorong Indonesia Ramah Disabilitas
Dihimpun dari berbagai sumber, setidaknya ada 4 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menyediakan dan memfasilitasi pendidikan bagi WNBK:
Melansir dari laman resmi, PNJ memiliki jurusan yang menerima dan menyediakan akses untuk mahasiswa berkebutuhan khusus dengan menyediakan program pendidikan kejuruan seperti Diploma III.
Progam Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK) ini membuka kesempatan bagi mahasiswa disabilitas dengan program manajemen pemasaran.
PNJ juga merupakan satu-satunya politeknik yang membuka program khusus ini bagi WNBK.
Untuk mengikuti program ini wawancara tidak hanya dilakukan oleh calon mahasiswa saja, tetapi juga oleh orangtua mahasiswa disabilitas.
Selain itu melampirkan catatan medis dan penilaian guru dari sekolah juga wajib dilakukan. Tujuannya untuk menyesuaikan kebutuhan apa yang nantinya akan dibutuhkan mahasiswa disabilitas.
Sepanjang 6 semester mahasiswa berkebutuhan khusus di PNJ memiliki konsentrasi utama di bidang desain grafis, kerajinan tangan, seni dan aplikasi komputer.
Program pendidikan dilaksanakan secara individu sesuai kurikulum yang telah diadaptasi dan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Program ini biasanya disebut sebagai IEP (Individualized Education Program).
Program diploma dinilai tepat oleh DIKTI untuk membantu WNBK karena program tersebut tidak hanya mendidik tetapi juga melatih dan membekali WNBK agar dapat menguasai bidang tertentu sesuai kemampuan dan minat mereka.
Berdasarkan keterangan laman resmi, UB menyediakan pendidikan bagi WNBK dengan mengikuti jalur Seleksi Mandiri Penyandang Disabilitas (SMPD).
SMPD adalah seleksi penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) yang diperuntukkan khusus bagi penyandang disabilitas.