Prof. Akhmaloka mengatakan, lulusan program studi (prodi) vokasi yang berkualifikasi siap bekerja dan berkontribusi di tengah masyarakat semestinya banyak mengisi proporsi sumber daya manusia (SDM) unggul yang akan menjadi bonus demografi.
Ia menilai revitalisasi pendidikan vokasi perlu menjadi arus utama pendidikan tinggi.
"Namun, tentu tidak berarti meniadakan SDM unggul dari kalangan akademisi dan peneliti," kata Prof Akhmaloka.
Baca juga: 31 Maret 2020, Universitas Pertamina Akan Wisuda Sekitar 200 Mahasiswa Angkatan Pertama
Menurutnya, kebutuhan pekerja terampil yang pada tahun 2030 diprediksi akan menjadi jumlah mayoritas penduduk Indonesia. Namun, tentu harus ada pula kalangan yang memiliki kemampuan akademik untuk melakukan penelitian dan inovasi teknologi baru.
"Oleh sebab itu, SDM unggul yang memiliki keterampilan siap kerja dihasilkan melalui pendidikan vokasi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.