5 Kesalahan Saat Mendaftar Perguruan Tinggi yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 18/02/2020, 12:58 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangkaian tes masuk perguruan tinggi kini tinggal menghitung minggu. Siswa kelas 12 sudah harus menentukan jurusan dan kampus mana yang akan menjadi pilihan.

Untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN), pendaftaran untuk jalur SNMPTN telah dibuka hingga 27 Februari 2020. Sedangkan jalur SBMPTN, kini telah memasuki fase pendaftaran akun LTMPT untuk UTBK hingga 5 April 2020

Nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sendiri akan menjadi syarat utama pendaftaran ke PTN melalui jalur SBMPTN maupun jalur seleksi mandiri oleh perguruan tinggi. Pendaftaran UTBK akan berlangsung pada 30 Maret - 11 April 2020.

Agar pendaftaran berjalan lancar, baiknya siswa menghindari sejumlah kesalahan saat mendaftar ke perguruan tinggi.

Baca juga: Tips Cerdas Pilih PTN dan Jurusan agar Lolos SNMPTN 2020

Kesalahan-kesalahan ini dapat membuat proses pendaftaran terhambat bahkan menyebabkan kegagalan masuk ke kampus impian.

Berikut kesalahan saat pendaftaran perguruan tinggi yang perlu dihindari melansir Rencanamu.id.

1. Menunda daftar

Tenggat waktu pendaftaran akun LTMPT, SNMPTN, UTBK, dan seleksi masuk perguruan tinggi rata-rata memiliki rentang waktu panjang sekitar, yakni dua minggu atau lebih.

Namun, durasi yang panjang bisa membuat siswa terlena dan akhirnya menunda untuk mendaftar hingga tenggat waktu pendaftaran tiba.

Baca juga: PTN Paling Sulit Ditembus di SBMPTN, Intip Skor UTBK dan Keketatannya

Padahal, bila mendaftar di akhir waktu, server pendaftaran bisa menjadi down karena banyaknya pelajar yang juga mendaftar di akhir waktu tersebut. Selain memicu stres, kondisi ini tentu bisa meningkatkan kemungkinan kamu terlambat mendaftar atau malah gagal mendaftar.

Selain itu, mendaftar di akhir waktu bisa membuat persiapan menjadi kurang matang. Misalnya, saat mendaftar SNMPTN 2020 untuk jurusan Seni dan Olahraga, kamu harus menyertakan portfolio. Dengan mendaftar lebih awal, kamu jadi paham portfolio apa saja yang perlu dipersiapkan.

Sebaliknya, bila mendaftar di akhir waktu justru akan membuat kamu kerepotan untuk menyiapkan portfolio maupun dokumen yang perlu diunduh saat pendaftaran.

2. Ikut-ikutan pilih program studi dan kampus

Sebuah survei pernah mendapati bahwa sekitar 87 persen mahasiswa merasa salah jurusan. Kondisi ini bisa terjadi bila kamu memilih jurusan hanya karena ikut-ikutan teman tanpa tahu lebih dalam tentang jurusan.

Padahal, saat kamu menjadi mahasiswa, maka kamu sudah dituntut untuk mandiri dalam mengerjakan tugas, menentukan penjurusan sampai akhirnya mengambil tema skripsi. Sehingga, tak ada lagi kesempatan ikut-ikutan seperti saat sekolah dulu.

Itu mengapa, sebaiknya kamu sudah mengetahui bidang apa yang ingin digeluti sejak awal. Itu akan menentukan bagaimana kamu akan menjalani perkuliahan, termasuk arah masa depan yang akan dijalani.

3. Hanya mendengarkan satu pihak

Mendengarkan pendapat banyak orang perlu dilakukan, terlebih saat menentukan pilihan jurusan. Dengan begitu kamu akan memiliki banyak bahan untuk dijadikan dipertimbangkan.

Baca juga: Mengenal Materi UTBK 2020, Syarat Wajib SBMPTN

Misalnya, saat kamu ingin memilih jurusan sastra namun ada orang yang berpendapat bahwa prospek jurusan sastra tidak secerah jurusan lain. Sebelum patah semangat, baiknya kamu juga mendengarkan pendapat mereka yang lebih kompeten di bidang tersebut, misalnya guru BK atau pihak universitas dan alumni.

Perlu dipahami, apapun jurusan yang kamu pilih, kamu tetap bisa sukses selama menjalaninya dengan senang hati terlebih diikuti dengan bakat.

4. Terpaku pada lokasi

Terlepas pada apakah kamu termasuk orang yang bisa jauh dari orangtua atau tidak, baiknya jangan jadikan lokasi kampus menjadi penghalang, melainkan sesuatu yang dapat menunjang studi kamu saat kuliah.

Saat lokasi kampus berada di luar kota dan kamu terpaksa harus jadi anak kos, maka kamu juga akan belajar tentang kehidupan yang sebenarnya, mulai dari hidup mandiri, mengatur keuangan, hingga bagaimana bersosialisasi dengan banyak orang.

Tanpa sadar, sesi merantau ini akan mengasah kemampuan hidup (life skill) yang sangat dibutuhkan saat memasuki dunia kerja nanti.

5. Peluang masuk besar

Hindari memilih kampus hanya karena peluang masuknya besar, karena ini bisa membuat kamu malas belajar dan justru gagal masuk kampus pilihan. Walau peluang masuk rendah, bukan berarti tidak mungkin untuk kamu gapai selama usaha yang kamu jalani maksimal.

Baca juga: Pendaftaran LTMPT SBMPTN Dibuka Hari Ini, Ini Biaya Resmi UTBK 2020

Tak hanya membuat kamu belajar lebih rajin, memilih jurusan atau kampus dengan keketatan tinggi dapat meningkatkan nilai CV kamu saat lulus nanti, pasalnya kamu akan dianggap sebagai mahasiswa dengan daya kompetisi tinggi.

Jadi, saat kamu memiliki kesempatan untuk menentukan dua pilihan, jatuhkan pilihan pertama pada jurusan yang paling kamu minati walau keketatan tinggi. Untuk pilihan kedua, kamu bisa memilih jurusan yang kamu minati namun dengan keketatan yang tak sebesar pilihan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau