Memadukan Pendidikan dan Teknologi untuk Lahirkan SDM Unggul

Kompas.com - 20/02/2020, 12:53 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lahirnya era Revolusi Industri 4.0 membuat beragam aspek kehidupan tak bisa terlepas dari peran teknologi, termasuk dalam dunia pendidikan.

Teknologi diyakini dapat memperkuat dunia pendidikan, seperti halnya teknologi dapat menguatkan industri finansial, transportasi dan seluruh aspek di dalamnya.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO platform teknologi Telset.id Nurhamzah. Ia berpendapat, teknologi diyakini dapat mengantarkan dunia pendidikan Indonesia menuju arah yang lebih positif.

Untuk itu, lanjutnya, ada tiga hal yang perlu dilakukan agar teknologi bisa membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Indonesia.

"Pertama memetakan persoalan-persoalan dalam dunia pendidikan dan bagaimana teknologi bisa memberikan solusi," papar Hamzah dalam Seminar Nasional Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju, di Balai Kartini Jakarta, Kamis (20/2/2020).

"Kedua, memetakan arah pengembangan pendidikan berbasis teknologi, dan ketiga merumuskan langkah untuk mengakselerasi implementasi pendidikan berbasis teknologi di Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: 7 dari 10 Profesi Paling Bersinar 2022 Butuh Skill dari Jurusan Ini

Dalam kesempatan sama, Ketua Streering Comittee Seminar Nasional Tren Edutech 2020 Fernando Uffie mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 300 ribu sekolah dan 50 juta siswa yang tersebar di lebih 17 ribu pulau, wajar saja bila akses pendidikan berkualitas masih dianggap "mahal" di Indonesia.

"Disparitasnya masih menganga lebar. Kesenjangan infrastruktur, tenaga pengajar, hingga akses terhadap literasi masih menjadi kendala," papar Uffie dalam pembukaan seminar.

Karena itulah, Uffie maupun Hamzah berpendapat teknologi perlu dihadirkan dalam dunia pendidikan.

Pendidikan tingkatkan kualitas hidup

"Teknologi hadir untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kami percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan membawa Indonesia unggul di mata dunia," kata Uffie

Hal tersebut dibuktikan oleh negara-negara yang menempati posisi 5 besar sebagai negara yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia.

Uffie memaparkan hasil sebuah penelitian yang melibatkan 75 negara. Hasilnya, lima negara yang memiliki kualitas hidup terbaik ternyata juga memiliki sistem pendidikan yang baik. Pasalnya, sistem pendidikan baik berpengaruh pada pendapatan per kapita warga, yang akhirnya berkontribusi pada kualitas hidup.

"Negara-negara tersebut ialah Kanada, Denmark, Swedia, Norwegia, dan Australia. Sedangkan Indonesia berada pada posisi ke-55," terangnya.

Era Industri belajar

Lalu bagaimana cara teknologi meningkatkan kualitas pendidikan? Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Dr Waras Kamdi mengatakan, teknologi berperan dalam membangun jejaring belajar.

"Teknologi membuat siapa saja bisa belajar, belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa banyak biaya, melalui virtual lab, digital content, super app dan banyak cara," papar Waras.

Baca juga: Beasiswa Pintaria Super30, Pelatihan Gratis 6 Bulan Lanjut Penempatan Kerja

Salah satu lainnya, lanjut Waras, melalui pengembangan Ubiquitous Learning. Ubiquitous Learning merupakan platform aplikasi smart learning dengan memanfaatkan sensor cerdas pada device dan media pembelajaran dengan konten multimedia digital.

“Bila 171 juta pengguna internet di Indonesia menggunakan teknologi sebagai sarana belajar, maka ke depannya Indonesia bisa masuk dalam era Industri Belajar. Di mana belajar menjadi sebuah kebutuhan,” tuturnya.

Untuk mewujudkan misi tersebut, maka dibutuhkan peran para “agent of change” untuk memulainya, seperti para stake holder di dunia pendidikan.

Karena itu, Seminar Nasional Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju turut menggandeng 150 peserta yang berasal dari berbagai stake holder di dunia pendidikan mulai dari guru, kepala sekolah, lembaga atau kementerian terkait, media, hingga pelaku industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Edu
Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Edu
PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

Edu
Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Edu
Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Edu
Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Edu
Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Edu
Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Edu
Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Edu
Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Edu
Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Edu
Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Edu
Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Edu
Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Edu
Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau