Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2020, 11:41 WIB
Albertus Adit

Penulis


KOMPAS.com - Ketika anak sudah memasuki masa tumbuh kembang, maka orangtua harus jeli untuk mengenali minat dan bakatnya. Jangan sampai orangtua melewatkan masa-masa seperti itu.

Sebab, banyak di antara orangtua, khususnya yang baru memiliki anak, kurang paham akan hal semacam ini. Bahkan ada sebagian orangtua yang merasa anaknya tidak memiliki bakat apa pun.

Seharusnya, orangtua mengenali akan bakat dan minat anak sejak usia dini. Tentu harapannya bisa bermanfaat bagi orangtua untuk mengarahkan anak itu secara tepat dan sesuai usia.

Minat dan bakat yang dimiliki anak nantinya bakal menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa.

Baca juga: 4 Manfaat Orangtua Dampingi Anak Belajar, Yakni...

Merangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud RI, berikut disampaikan 5 cara untuk mengenali minat dan bakat anak sejak dini.

1. Diberi stimulus

Cara yang pertama ialah memberikan rangsangan pada anak untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan lingkungannya.

Orangtua dapat memulainya dengan memberi kesempatan pada anak untuk mengenal berbagai macam bentuk kegiatan. Misalnya olahraga, hobi, dan jenis pekerjaan di sekelilingnya.

Itu bisa dilakukan dengan pendekatan yang ringan dan menyenangkan sesuai usia anak. Sebagai contoh, orangtua dapat mengajak anak ke lapangan untuk melihat berbagai macam jenis olahraga.

Atau bisa pula dengan menghadiri pertunjukan musik yang ramah anak, menyaksikan pentas-pentas kesenian atau dengan berjalan-jalan di taman bermain.

2. Tingkah laku diamati

Cobalah dengan mengamati tingkah laku anak. Jenis kegiatan apa anak merasa senang dan ingin mengulang untuk melakukannya lagi. Bahkan anak akan merasa tertarik sehingga selalu ingin tahu lebih banyak lagi.

Ini bisa dicontohkan, setelah beberapa kali diajak main di lapangan olahraga, anak merasa tertarik dengan sekumpulan orang yang bermain sepatu roda, maka orangtua dapat mengajak anak untuk lebih mengenal olahraga yang menarik perhatiannya itu.

3. Amati kecerdasan anak

Sebenarnya, setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing. Ada 9 jenis kecerdasan, yakni:

  • kecerdasan linguistik (word smart)
  • kecerdasan logika matematika (number smart)
  • kecerdasan visual spasial (picture smart)
  • kecerdasan kinestetik (body smart)
  • kecerdasan interpersonal (people smart)
  • kecerdasan intrapersonal (self smart)
  • kecerdasan naturalis (nature smart)
  • kecerdasan ekstensial (extential intelligence)

Adapun 9 kecerdasan ini sering disebut sebagai kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Teori ini dapat digunakan sebagai bahan acuan orangtua dalam menggali minat dan bakat anak.

Baca juga: Perhatikan, 6 Cara Tentukan Jajanan di Luar Sekolah Sehat atau Tidak

Bisa saja seorang anak tidak cakap dalam berhitung tapi sangat lincah dalam gerak dan olah tubuhnya, sehingga ia sangat berbakat di kegiatan olahraga seperti senam atau kegiatan seni tari.

4. Beri ruang berekspresi

Kalau Anda sudah paham atau mengetahui bakat dan minat anak, maka langkah selanjutnya ialah memberikan ruang yang tepat agar bisa mengekspresikan kemampuannya.

Cobalah mendekatkan anak dengan orang yang ahli pada aktivitas yang ia sukai. Bergabung dengan perkumpulan yang sesuai bakat dan minat anak ini adalah salah satu cara memberikan ruang gerak aktif bagi mereka.

Selain itu juga bisa dengan mengikuti berbagai perlombaan yang sesuai bakat dan minat, sehingga anak akan semakin percaya dengan dirinya.

5. Beri dukungan positif

Apapun yang dilakukan anak, maka Anda sebagai orangtua termasuk keluarga lain dan lingkungan agar memberikan dukungan positif.

Dukungan ini tentu punya peran besar dalam pemupukan minat dan bakat anak sejak dini. Selain itu, anak akan terus termotivasi untuk tumbuh secara optimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com