Anak Susah Diatur? Lakukan 3 Cara Ini

Kompas.com - 23/02/2020, 14:31 WIB
Albertus Adit

Penulis


KOMPAS.com - Banyak diantara orangtua yang merasa kesal karena anak susah diatur. Ini biasanya terjadi ketika orangtua sedang banyak pekerjaan rumah, lalu menghadapi anak susah diatur.

Jika sudah demikian, emosi orangtua sering tidak terkontrol dan kemudian memarahi atau membentak anaknya tersebut.

Sebelum terlalu jauh, cobalah untuk memahami bahwa memarahi dan membentak anak bukanlah cara yang tepat. Mungkin saja, saat dimarahi anak memang terlihat patuh dan diam.

Tapi, sebenarnya tidak begitu lho. Kenyataannya adalah anak diam karena mereka takut mendengar nada suara yang menyeramkan bagi mereka.

Baca juga: 4 Manfaat Orangtua Dampingi Anak Belajar, Yakni...

Apalagi melihat ekspresi wajah orangtuanya yang menakutkan, tentu hal ini membuat mereka tertekan. Bahkan ketakutan-ketakutan ini sangat berdampak buruk terhadap perkembangan mereka.

Jadi, memarahi bukanlah cara yang tepat untuk membuat anak tumbuh menjadi anak yang patuh. Lantas, apa yang seharusnya dilakukan orang tua?

Merangkum dari laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud RI, ini 3 cara yang harus dilakukan orangtua jika anaknya susah diatur.

1. Cobalah pahami perkembangan anak

Bagi orangtua, khususnya yang baru memiliki anak usia PAUD agar mencoba memahami bahwa yang dihadapi adalah sosok individu sedang tumbuh dan baru dalam tahap membangun pengetahuannya.

Anak belum bisa mengerti apa yang kita kehendaki. Pemahaman mereka termasuk pengalaman mereka belum seperti orang dewasa.

Jadi intinya, tidak ada anak yang susah diatur, yang ada hanya anak yang belum mengerti. Maka dari itu tugas orangtua adalah memberikan pemahaman pada anak dengan cara yang tepat.

Bukan malah menuntut anak untuk mampu A, B, C sementara kita sebagai orangtua belum tentu mampu memberikan yang terbaik untuk perkembangan mereka.

2. Gunakan bahasa sederhana

Ketika orangtua berkomunikasi dengan anak, maka cobalah untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak.

Gunakanlah bahasa yang senyata mungkin. Berikan alasan-alasan yang tepat pada anak kenapa ia harus melakukan sesuatu ataupun kenapa tidak boleh melakukan sesuatu.

Namun, orangtua juga harus memiliki pengetahuan yang luas untuk memberikan pemahaman atau penjelasan pada anaknya.

Baca juga: Orangtua, Ini 5 Cara Kenali Minat dan Bakat Anak sejak Dini

3. Pola asuh harus tepat

Pola asuh ini memiliki makna tentang bagaimana orangtua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, mendisiplinkan, serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan.

Ini pengelompokkannya:

  • Ada orangtua yang mengharuskan anak untuk mengikuti setiap aturan (pola asuh otoriter).
  • Ada orangtua yang berusaha tetap responsif terhadap anak dan mau mendengarkan pendapat anak (pola asuh demokratis).
  • Ada orangtua yang gemar memanjakan dan memiliki sedikit tuntutan atau harapan (pola asuh permisif).
  • Ada orangtua yang fleksibel dalam mengasuh anak, mendengarkan pendapat anak namun tegas dan konsisten (pola asuh otoritatif).

Pola asuh ini akan menentukan bagaimana anak tumbuh kedepannya. Anak yang dididik dengan keras maka akan tumbuh pula dengan jiwa keras, anak yang dididik dengan kelembutan maka juga akan tumbuh dengan jiwa yang lembut.

Karena itu jangan sampai salah dalam memilih pola asuh. Ketika anak susah diatur, maka cobalah untuk melakukan evaluasi, apakah pola asuh yang digunakan sudah tepat atau belum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau