Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2020, 21:09 WIB

KOMPAS.com - Pengawasan menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi, termasuk di era kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim.

Pentingnya aspek pengawasan ini kembali diingatkan oleh Inspektur Jenderal Kemendikbud, Prof. Muchlis Rantoni Luddin dalam Rakernas Tahun Anggaran 2021 Universitas Terbuka (UT) bertema “Optimalisasi Anggaran Untuk Universitas Terbuka Maju” yang diadakan 2-6 Maret 2020 di UT Convention Center, Tangerang Selatan.

"Satuan pengawas internal harus diperkuat, jangan hanya ditaruh di pojokan. SPI itu bertujuan untuk membantu pimpinan kampus dalam memperbaiki tata kelola di kampus dan juga menjaga mutu perguruan tinggi," ujar Prof. Muchlis.

9 peringatan kelas Mas Menteri

Dalam paparan berjudul “Kebijakan Pengawasan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka”, Prof. Muchlis juga menitipkan pesan Mendikbud Nadiem Makarim terkait 9 "dosa" yang tidak terampuni di pedidikan tinggi.

Baca juga: Nadiem Bicara 3 Dosa di Sekolah: Radikalisme, Kekerasan Seksual, dan Bullying

"Saya ingin mengingatkan kembali, jika Mas Menteri mengeluarkan 9 peringatan keras yang tidak ada ampun bagi yang melanggarnya, tanpa terkecuali," tegas Prof. Muchlis.

Kesembilan hal tersebut yakni: (1) anti-pancasila, (2) pelanggar integritas, (3) tindak pidana korupsi, (4) kolusi, (5) nepotisme, (6) menerima gratifikasi, (7) tindakan plagiasi, (8) jual-beli gelar, serta (9) paham radikalisme. 

"Kampus Merdeka membuat terobosan agar setiap mahasiswa berkreasi dan aktif menyesuaikan pesatnya laju perkembangan zaman. Tapi di samping itu, ada juga aturan-aturan yang tak boleh dilanggar, seperti 9 peringatan tersebut," tambah Prof. Muchlis.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UT, Mohamad Yunus memberikan dukungan terhadap pentingnya aspek pengawasan tersebut.

"Saya kira ini semua menjadi tantangan kita bersama. UT aktif melakukan akselerasi itu. 9 peringatan itu misalnya, harus dipahami dan diterapkan tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga dosen, pegawai, rektorat dan seterusnya," ujar Yunus.

Melakukan reformasi kurikulum

Inspektur Jenderal Kemendikbud, Prof. Muchlis Rantoni Luddin dalam Rakernas Tahun Anggaran 2021 Universitas Terbuka (UT) bertema ?Optimalisasi Anggaran Untuk Universitas Terbuka Maju? yang diadakan 2-6 Maret 2020 di UT Convention Center, Tangerang Selatan.DOK. KOMPAS.com/YOHANES ENGGAR Inspektur Jenderal Kemendikbud, Prof. Muchlis Rantoni Luddin dalam Rakernas Tahun Anggaran 2021 Universitas Terbuka (UT) bertema ?Optimalisasi Anggaran Untuk Universitas Terbuka Maju? yang diadakan 2-6 Maret 2020 di UT Convention Center, Tangerang Selatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+