Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Youth to Work", Program Pelatihan Siswa SMK agar Siap Kerja

Kompas.com - 08/03/2020, 19:45 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Era Industri 4.0 kian membutuhkan lulusan yang siap kerja, yang dibuktikan dengan penguasaan sejumlah kompetensi, seperti kemampuan bahasa asing, mampu mengoperasikan komputer, mengerti tenang bisnis di era digital dan penguasaan soft skill.

Tanpa kompetensi tersebur, lulusan sekolah bahkan perguruan tinggi berpotensi sulit bersaing di tengah banyaknya pencari kerja. 

Demi menjawab tantangan tersebut, Standard Chartered Bank Indonesia meluncurkan program "Youth To Work" untuk membekali lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam hal kemampuan kerja (employability), pendidikan (education), dan kewirausahaan (entrepreneurship) di era digital.

Dengan harapan dapat mengatasi ketidaksetaraan dan mempromosikan inklusi ekonomi yang lebih besar.

Baca juga: 7 dari 10 Profesi Paling Bersinar 2022 Butuh Skill dari Jurusan Ini

Youth To Work merupakan program pelatihan siswa SMK dengan fokus pada pengembangan keterampilan Bahasa Inggris, keterampilan komputer, serta pemahaman dan keterampilan mengenai pemasaran digital.

Pelatihan yang menjadi bagian dari program Futuremakers ini bertujuan untuk membangun kemampuan kerja dan meningkatkan peluang siswa untuk mendapatkan pekerjaan khususnya bagi pelajar sekolah kejuruan.

"Kami melihat bahwa kelangsungan pembangunan di masa mendatang bertumpu salah satunya pada penciptaan sumber daya manusia Indonesia yang andal. Di bawah payung Futuremakers dan dengan fokus lebih khusus pada pemberdayaan kemampuan siap kerja, program Youth to Work kami mulai gulirkan di Indonesia," papar Country Head of Corporate Affairs Standard Chartered Bank Indonesia Diana Mudadalam saat peluncuran Youth To Work di SMK Negeri 14, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Selama sesi pelatihan, Standard Chartered bekerja sama dengan Yayasan Mitra Mandiri untuk memilih dan menjalankan program pelatihan yang meliputi kurikulum 3L, yakni literasi Bahasa Inggris, literasi pemasaran digital dan literasi komputer.

Baca juga: 7 Skill Ini Perlu Dimiliki Mahasiswa agar Mudah Dapat Kerja

Materi dan fokus program juga secara khusus dirancang sesuai dengan kebutuhan di era industri 4.0 yang menuntut para pencari kerja untuk terampil di bidang teknologi, pengelolaan informasi, kemampuan bahasa asing, kemampuan berpikir kritis, dan pengelolaan keuangan.

Pelatihan tersebut akan dilaksanakan dalam periode 6 bulan yang berlangsung di sekolah dan dilakukan setelah jam pelajaran usai.

Di akhir pelatihan nanti, akan dipilih 10 (sepuluh) siswa unggulan dari 5 SMK untuk mengikuti program magang di divisi digital dan divisi komunikasi pemasaran di perusahaan rekanan.

Saat ini, Youth To Work baru bekerja sama dengan 5 SMK Negeri, yakni SMKN 7, SMKN 50, SMKN 33, SMKN 3 dan SMKN 32 sebagai percontohan program. Ke depannya, Youth To Work berharap dapat menjangkau lebih banyak siswa SMK.

Peluncuran program Youth to Work dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, ratusan pelajar SMK, serta karyawan Bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com