Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 12:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Banyak istilah yang digunakan Mas Menteri, sapaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Saat membicarakan konsep "Kampus Merdeka", Mendikbud mengibaratkan kampus itu sebagai kolam renang.

Kenapa kolam renang? Ini penjelasan Nadiem Makarim yang dilansir dari laman resmi Kemendikbud, Senin (9/3/2020). Ternyata, mahasiswa harus siap ketika lulus kuliah dan menghadapi dunia kerja.

Konsep 3 semester

Sebelumnya, Mendikbud menjelaskan bahwa di "Kampus Merdeka" terdapat perubahan di sistem perguruan tinggi. Termasuk di dalamnya juga ada perubahan untuk mahasiswa, salah satunya ialah belajar di luar fakultasnya.

Baca juga: Kampus Merdeka, Magang hingga 3 Semester Akan Untungkan Mahasiswa

Tujuannya tak lain untuk menciptakan subjek-subjek lintas disiplin. Ini tak lepas dari apa yang dipelajari mahasiswa dengan kariernya nanti.

"Inilah konsep tiga semester (magang) dalam Kampus Merdeka itu. Esensinya adalah gelar S1 yang efektif adalah hybrid," ujar Mendikbud.

Menurut dia, mahasiswa harus memiliki kombinasi dalam menunjukkan kompetensinya, baik di dalam komunitas akademi, maupun dalam komunitas di luar kampus sampai dengan 3 semester.

Maka tak heran jika mahasiswa nantinya harus bisa menjalin kolaborasi antarfakultas, baik itu di dalam maupun di luar fakultas. Hal ini demi menciptakan subjek-subjek lintas disiplin.

Ada ketidaksesuaian di kampus

Lebih jauh, Nadiem Makarim menjelaskan ada berbagai hal yang memengaruhi program studi dan karier yang ditempuh mahasiswa. Seperti dari sisi menemukan jati dirinya sendiri.

Dia mencontohkan, ada mahasiswa yang baru sadar telah salah mengambil jurusan setelah satu semester perkuliahan berjalan. Bisa pula ada yang terpaksa kuliah di universitas tertentu atau mengambil jurusan tertentu karena mengikuti kemauan orangtua.

Tak hanya itu saja, terkadang di lapangan kerja juga ada realita karena ada ketidaksesuaian antara perguruan tinggi dengan mahasiswa.

"Mau itu journalism, manufacturing, teknologi, atau hukum, ujung-ujungnya pas masuk kerja kita harus atur ulang lagi karena sangat berbeda kondisi kerja dan kondisi dalam kampus. Di sinilah bakal selalu ada missed match," katanya.

Untuk itulah Mendikbud mengibaratkan kampus atau universitas sebagai kolam renang. Artinya, saat mahasiswa lulus dari kampus nantinya tidak tenggelam di laut terbuka.

Baca juga: Dosen dan Mahasiswa, Belajar di Kampus Merdeka Wajib Ada 9 Hal Ini

"Jadi, jangan cuma dilatih berenang di kolam renang saja. Sekali-sekali pergi ke pantai lah, biar di laut. Begitu," ujarnya.

Mahasiswa juga tanggung jawab masyarakat

Namun, bagaimana agar mahasiswa siap dengan dunia kerja? Nadiem Makarim mengatakan bahwa mahasiswa program S1 tidak hanya menjadi tanggung jawab universitas saja, melainkan juga masyarakat.

"S1 itu harus suatu program gotong royong antara masyarakat, universitas, swasta, dan antar-universitas. Sekat-sekat ini harus sudah di-breakdown," jelas Nadiem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com