Kemendikbud Anggarkan Rp 595 M per Tahun untuk Ormas Penggerak

Kompas.com - 11/03/2020, 10:57 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menganggarkan dana sekitar Rp 595 miliar per tahun demi menyokong Program Organisasi Penggerak yang menjadi bagian dari misi Merdeka Belajar Episode 4.

Dana tersebut akan dikucurkan kepada organisasi masyarakat terpilih untuk menjalankan program-program pelatihan guru dan kepala sekolah agar memiliki kompetensi menciptakan anak didik yang berkualitas dalam segi ilmu maupun karakter.

Hal tersebut dipaparkan oleh Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Supriano, dalam konferensi pers di Gedung Kemendikbud, Selasa (11/3/2020).

"Sekitar Rp 595 miliar per tahun. Namun, total anggaran yang dialokasikan dan proses pengalokasian belum fix," imbuh Supriano.

Baca juga: Episode 3 Merdeka Belajar ala Nadiem Makarim: Rombak Skema Dana BOS

Nantinya, pendanaan yang diterima oleh organisasi penggerak bisa berbeda-beda sesuai dengan kategori organisasi dan program yang akan dijalankan masing-masing organisasi terpilih.

"Semoga 300 organisasi penggerak bisa lolos dan dibiayai," lanjut Supriano.

Organisasi kecil bisa berkontribusi

Program Organisasi Penggerak, jelas Supriano, merupakan program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan organisasi secara masif melalui dukungan pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah melalui model pelatihan.

Program Organisasi Penggerak akan merangkul banyak organisasi besar maupun kecil yang telah bergerak maupun memiliki ide segar dalam bidang pendidikan.

Organisasi terpilih nantinya akan menjalankan program selama 2 tahun ajaran (2020-2022) dan dipilah menjadi tiga kategori yakni Gajah, Macan, dan Kijang sesuai dengan kualitas program dan pengalaman organisasi.

Baca juga: Nadiem Minta Pemerintah Daerah Gali Keunikan Daerah untuk Ditawarkan ke Wisatawan

Lebih lanjut dijelaskan, organisasi yang akan masuk ke dalam kelompok Gajah adalah organisasi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 3 tahun dan sudah ada bukti konkret atas pelatihan yang dilakukan.

"Misalnya organisasi yang sudah memiliki model, sistem dan ada hasilnya yaitu siswa berprestasi dan berkarakter," imbuh Supriano.

Kategori Gajah akan mendapatkan dukungan dana maksimal Rp 20 miliar per tahun dengan sasaran lebih dari 100 sekolah PAUD/SD/SMP.

Sedangkan kategori Macan adalah organisasi yang sudah berjalan dan berkembang setidaknya 1 tahun, memiliki model dan sistem yang bagus, mampu memotivasi guru dan murid, namun belum memiliki hasil (output).

Organisasi ini akan didanai maksimal Rp5 miliar per tahun dengan sasaran 21 sampai 100 PAUD/SD/SMP.

Untuk kategori Kijang, akan dipilih organisasi yang baru memiliki ide yang bagus dan belum ada output-nya. Mereka akan dukungan dana maksimal Rp1 miliar per tahun dengan sasaran 5 sampai 20 PAUD/SD/SMP.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau