Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2020, 16:32 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim menyadari perubahan pola belajar dari model tatap muka di kelas menjadi belajar mandiri di rumah sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona bukan perkara mudah.

Namun demikian, Mendikbud Nadiem mengharapkan berbagai pihak untuk merespon hal ini secara positif dan bijaksana.

"Saya tahu ini tidak mudah bagi semua pihak, tetapi kita harus mencoba," ujar Nadiem Makarim melalui rilis resmi Kemendikbud (19/3/2020).

Ia menjelaskan, "tujuan utamanya adalah memastikan hak memperoleh pendidikan tetap berjalan, sesuai anjuran Bapak Presiden untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah."

104 perguruan tinggi tiadakan aktivitas

Mendikbud Nadiem juga menyampaikan proses belajar di rumah tidak harus menyertakan peralatan canggih. Menurutnya, komunikasi antara guru, siswa dan orangtua menjadi kunci keberhasilan belajar dari rumah.

Baca juga: Belajar di Rumah, Ombudsman Ingatkan Sekolah Jangan Sekadar Beri PR

"Tidak harus selalu memakai peralatan yang canggih, tetapi bisa juga dilakukan dengan metode sederhana. Yang paling penting adalah komunikasi," ujar Mendikbud.

Mendikbud mendapatkan laporan sekitar 166 pemerintah daerah dan 104 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (per 19 Maret 2020) telah meniadakan aktivitas di satuan pendidikan.

Terkait hal itu, Mendikbud juga mengimbau agar para pendidik bisa turut melakukan pekerjaan dari rumah.

"Kalau siswa atau mahasiswanya belajar di rumah atau tempat tinggal masing-masing, maka para pendidik dan pegawai juga bisa bekerja dari rumah," imbau Mendikbud.

Ia menyarankan guru dan dosen di wilayah terdampak Covid-19 sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kampus sementara waktu ini.

"Saya mendengar banyak tenaga pengajar yang masih beraktivitas normal. Aktivitas bekerja, mengajar atau memberi kuliah bisa tetap dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi," ujarnya.

Gotong royong mencari solusi

Mendikbud Nadiem juga mengajak semua pihak bergotong royong menghadirkan solusi atas kendala-kendala yang timbul seiring perubahan pola di satuan pendidikan.

Ia memahami perubahan pola pembelajaran yang mendadak tidak mudah dilakukan. Bahkan, bagi beberapa pihak hal ini mungkin menakutkan.

Namun, ia mendorong semua pihak merespons situasi saat ini dengan bijak.

"Saya tahu ini tidak mudah bagi semua pihak, tetapi kita harus mencoba. Tujuan utamanya adalah memastikan hak memperoleh pendidikan tetap berjalan, sesuai anjuran Bapak Presiden untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah," tutur Mendikbud.

Baca juga: Yuk, Belajar Fisika di Laboratorium Maya Kemendikbud

"Tidak harus selalu memakai peralatan yang canggih, tetapi bisa juga dilakukan dengan metode sederhana. Yang paling penting adalah komunikasi," tutup Mendikbud.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com