Habitat hidup jamur bermacam-macam, antara lain ada jamur yang hidup di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain.
Jamur parasit dapat ditemukan pada berbagai hewan, tumbuhan dan manusia, misalnya Epidermophyton (penyebab penyakit kulit pada hewan), Fusarium (penyakit pada tanaman kentang), dan Candida albicans (jamur panu) pada manusia.
Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.
Bahkan, jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk lumut kerak (Liken), dapat hidup di habitat ekstrim dimana organisme lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di kutub.
Apa yang kamu ketahui tentang reproduksi jamur? Reproduksi jamur umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara aseksual (perkembangbiakan vegetatif) dan secara seksual (perkembangbiakan generatif).
Baca juga: Siswa Kelas V SD, Ayo Belajar Daur Air
Reproduksi vegetatif untuk jamur bersel satu dengan pembentukan tunas, sedang untuk jamur multiseluler dapat dengan pembentukan spora aseksual atau dengan fragmentasi hifa.
Pembentukan spora aseksual berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar, misalnya zoospora, endospora, dan konidia. Reproduksi generatif dilakukan dengan spora seksual (misalnya zigospora, askospora, basidiospora, dan oospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.