Selain umpan balik, Najelaa juga memaparkan sejumlah hal yang dapat memengaruhi proses belajar anak di rumah, yakni:
1. Kesiapan emosional
Memaksakan kegiatan belajar saat anak tidak siap secara emosional dapat menciptakan pengalaman yang membebani, pengalaman belajar yang tidak menyenangkan bagi anak. Sehingga anak tidak suka dengan kata "belajar".
Baca juga: Indosat Buka 10.000 Beasiswa Programer Muda bagi Pelajar/Mahasiswa
2. Dukungan lingkungan sesuai dengan kebutuhan
Faktor lain yang mempengaruhi proses belajar anak adalah dukungan lingkungan. Ada bersama anak 24 jam belum tentu mendukung anak belajar.
Ajak anak untuk terlibat aktif menciptakan lingkungan paling tepat baginya untuk belajar. Misalnya, apakah anak senang belajar di ruang yang tenang, apakah ia senang sambil mendengarkan musik, dan bentuk suasana yang nyaman bagi anak.
3. Paham tujuan belajar
"Bantu anak memahami kenapa saya harus belajar ini? Apa yang saya dapatkan setelah menyelesaikan tujuan ini?" saran Najelaa.
Baiknya, guru atau orangtua tidak hanya memberi perintah karena sesuai kurikulum namun tidak melihat relevansi terhadap kehidupan sehari hari.
4. Kemandirian mengerjakan tugas
Sesungguhnya melatih kemandirian belajar anak-anak dilakukan sejak dini. Najelaa memaparkan, data yang didapat dari Rangkul Keluarga Kita banyak sekali orangtua yang menyesal karena selama ini kemandirian mengerjakan tugas ini kurang ditumbuhkan pada anak-anak.
"Sederhananya, anak SD kelas 1 sudah bisa belajar sendiri 10-20 menit per hari.
5. Pengalaman sukses mengatasi tantangan
Jangan pula dilupakan, kesenangan anak dalam belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Jadi, lanjut Najelaa, belajar di rumah jangan melulu diisi dengan marah-marah dan selalu diakhiri dengan konflik dalam keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.