Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra Charismiadji: Ruangguru Sebaiknya juga Mundur dari Program Kartu Prakerja

Kompas.com - 21/04/2020, 20:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Pengamat dan Praktisi Pendidikan dari Center of Education Regulation and Development Analysis (Cerdas), Indra Kharismiadji mengatakan Ruangguru sebaiknya mundur dari program Kartu Prakerja. Hal itu disampaikan menanggapi mundurnya CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara dari Staf Khusus Presiden.

"Statemenku sebagai senior, saya berharap yang muda-muda ini adalah calon pemimpin bangsa yang berjiwa ksatria. Jadi mundurlah juga dari proyek Kartu Prakerja," kata Indra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

Ia meminta Ruangguru yang dipimpin Belva juga segera mundur dari program yang menghabiskan total anggaran sebesar Rp 20 triliun.

Sebanyak Rp 5,6 triliun dana bantuan yang diberikan pemerintah untuk 5,6 juta peserta penerima manfaat program Kartu Prakerja akan mengalir ke kantong-kantong lembaga pelatihan termasuk Ruangguru.

"Tapi justru kalau dia tidak mundur, justru semakin tanda tanya besar ada apa sampai sebegitu ngototnya untuk mendapatkan proyek ini. Jangan-jangan ada indikasi yang lebih luas. Tapi saya berharap junior kita ini berjiwa ksatria. Rezeki itu tidak akan lari kalau memang berkah," lanjut Indra.

Indra menyarankan sebaiknya Belva agar fokus mengurus Ruangguru dan Skill Academy. Namun, ia menekankan Ruangguru sebaiknya tak lagi menjalankan program Kartu Prakerja.

Baca juga: 7 Manfaat Pelatihan Kartu Prakerja, Sertifikat hingga Insentif Bulanan

Menurutnya, alokasi dana Kartu Prakerja lebih baik digunakan untuk masyarakat Indonesia di tengah wabah pandemi corona.

Masyarakat lebih baik mendapatkan dana yang langsung diberikan ke masyarakat daripada pelatihan-pelatihan kerja di masa pandemi corona.

"Ini masa sulit untuk bangsa kita, jadi harus membantu mereka yang paling membutuhkan. Zaman susah begini kok dilatih membuat CV," tambah Indra.

Bila Ruangguru tetap berada di dalam program Kartu Prakerja akan menegaskan posisi Belva yang ingin tetap mendapatkan alokasi dana triliun rupiah, kata Indra.

Konflik kepentingan

Indra Charismiadji, Direktur Eksekutif CERDAS (Center for Education Regulations and Development Analysis).DOK. PRIBADI/INDRA CHARISMIADJI Indra Charismiadji, Direktur Eksekutif CERDAS (Center for Education Regulations and Development Analysis).

Indra menilai bergabungnya Ruangguru ke dalam program Kartu Prakerja sudah mengindikasikan konflik kepentingan. Ia mengacu kepada anomali penunjukkan Ruangguru tanpa kehadiran Belva Devara.

"Sudah pasti konflik kepentingan, pernyataan Belva dan beberapa pejabat yang mengatakan dia gak pernah ikut rapat malah membuat kondisi makin aneh," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), menjelaskan proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.

Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.?

"Dapat dicek di semua daftar kehadiran rapat mengenai Prakerja bersama Kemenko dan PMO, saya tidak pernah hadir," kata Belva dalam klarifikasinya di Twitter miliknya.

Baca juga: Ragam Pelatihan Kartu Prakerja, Ada Banyak Kiat Buka Bisnis Rumahan

Indra menyebutkan pimpinan perusahaan harus hadir dalam sebuah proses aanwijzing (penjelasan detail proyek oleh pemegang tender) proyek pemerintah meskipun bernilai jutaan.

Ia menilai ada yang janggal bila ada pimpinan perusahaan yang tak pernah hardir dalam proses aanwijzing proyek triliunan rupiah dan menang.

"Sakti banget kan Belva ini. Tetap saja mau bilang apa kek, intinya dia (Belva) di dalam saat penunjukan," tambahnya.

Ruangguru melalui Skill Academy menjadi mitra program pemerintah yaitu Kartu Prakerja. Skill Academy merupakan inovasi terbaru dari Ruangguru, sebuah perusahaan teknologi yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan dan telah memiliki lebih dari 15 juta pengguna dan 100 bidang pelajaran.

Kartu Prakerja sendiri adalah program bantuan biaya pelatihan dan intensif bagi para pekerja, pencari kerja, pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan dan/atau mengalami penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19.

Peserta program harus warga negara Indonesia (WNI) berusia di atas 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Belva Mundur dari Staf Khusus Presiden

Belva Devara CEO RuangguruBelva Devara Belva Devara CEO Ruangguru

Belva mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Pengunduran dirinya ia umumkan lewat akun Instagram miliknya @belvadevara.

"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva di akun Instagram miliknya, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Link Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 2, Ada Insentif Usai Pelatihan

Belva mengundurkan diri berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru, perusahaan yang didirikan dan dipimpinnya, sebagai mitra program Kartu Prakerja.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," katanya.

"Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," ucap Belva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com