Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Selandia Baru, Penambahan Kasus Corona Mendekati Nol

Kompas.com - 23/05/2020, 09:06 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tak ada satu negara pun yang benar-benar siap untuk menghadapi Covid-19. Sehingga masyarakat dan pemerintah harus terus bekerja sama, bukan menyalahkan.

Itulah pesan yang disampaikan Duta Besar Keliling RI di Pasifik Tantowi Yahya kala bercerita tentang faktor penting keberhasilan pengendalian Covid-19 di Selandia Baru.

Selandia Baru kini mulai melakukan pelonggaran karantina wilayah karena penambahan jumlah kasus Covid-19 mendekati nol.

Melihat situasi Selandia Baru, Tantowi mengatakan bahwa terdapat dua faktor penting keberhasilan pengendalian Covid-19 di sana.

Baca juga: Belajar dari Thailand, Kepatuhan Warga saat Lockdown Tekan Kasus Corona

"Selandia Baru negara yang kecil, tapi mereka terbilang sangat berhasil menangani Covid-19. Dua faktor penyebabnya adalah kesiapan dan partisipasi masyarakat.” ungkap Tantowi dalam diskusi yang digelar oleh KBRI Wellington bersama Universitas Airlangga dan Universitas Pertahanan, seperti dilansir dari laman Unair News, Jumat (22/5/2020).

Selandia Baru dan Pasifik termasuk kawasan yang diuntungkan karena terhitung paling akhir terdampak Covid-19. Meski begitu, itu tidak membuat mereka lengah.

Sebelum ditetapkan sebagai pandemi global, pemerintah Selandia Baru telah bergerak cepat dengan mempersiapkan berbagai produk undang-undang, regulasi, protokoler, hingga rencana koordinasi antar stakeholder sebagai upaya pencegahan Covid-19.

“Upaya itu dilakukan agar nanti saat pandemi terjadi, tidak ada kesimpangsiuran informasi. Pemerintah Selandia Baru dengan tegas dan pasti mempersiapkan negara untuk combat ready dengan virus Covid-19,” ujar Tantowi.

Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Fakultas MIPA Militer, Lulusan jadi Prajurit TNI

Salah satu keputusan terberat yang diambil pemerintah Selandia Baru ialah kebijakan untuk lockdown. Pasalnya, ekonomi Selandia Baru bergantung dari sektor pariwista.

“Selandia Baru dan Pasifik itu kawasan yang ekonominya bertumpu pada pariwisata. Tiga bulan ini perekonomian mereka lumpuh karena benar-benar menutup perbatasan," kata Tantowi.

Tetapi, lanjutnya, hasil keputusan berat itu sangat nyata. Selandia Baru kini mulai melakukan pelonggaran karena penambahan jumlah kasus baru mendekati nol.

"Bahkan di Samoa, Vanuatu, Palau, Tonga tidak memiliki kasus positif sama sekali,” tutur penyanyi country tersebut.

Faktor penentu terpenting keberhasilan penanganan Covid-19 di sana disebut Tantowi adalah partisipasi masyarakat.

Meskipun hanya negara kecil, akan tetapi masyarakat Selandia Baru dinilai memiliki ketaatan yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah.

Maka, saat perintah lockdown dikeluarkan, masyarakat menjalankannya secara konsisten dan konsekuen.

Sehingga, masyarakat di sini juga memiliki peran yang vital dalam usaha perlawanan terhadap virus Covid-19.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Jurusan Bisnis: Kuliah di 3 Negara dan Kesempatan Kerja

Berkaca dari Selandia Baru, saran Tantowi, Indonesia kini perlu meningkatkan koordinasi di antara lembaga.

“Saya ingin berpesan, bahwa tidak ada satu negara pun yang benar-benar siap untuk mengatasi Covid-19. Maka dari itu masyarakat dan pemerintah harus sama-sama membangun toleransi. Ini saatnya kita bekerja sama dan bukan saling menyalahkan,” pesan Tantowi di akhir acara.

Sementara itu untuk menunjukkan rasa solidaritas, Selandia Baru juga telah mengirimkan bantuan senilai Rp 47 miliar kepada Indonesia untuk menangani Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com