Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Anak Usia Dini Bermain Sains, Ini 4 Tipsnya

Kompas.com - 09/06/2020, 09:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Anak usia dini biasanya masih suka bermain. Hal ini wajar karena anak usia tersebut harus belajar dari lingkungan sekitarnya.

Tapi perlu dipahami pula bagi orang tua, bahwa bermain sains pada anak usia dini memiliki banyak manfaat bagi pengembangan potensi anak.

Apakah perlu anak usia dini diajarkan sains? Tentu hal ini perlu. Belajar sains bukan untuk mengetahui benar atau salah suatu kejadian, tetapi ada sisi lain yang lebih penting.

Yakni mengembangkan keterampilan dasar, dimana anak belajar dengan menggunakan seluruh inderanya untuk menumbuhkan kesadaran, kecintaan dan pengenalan terhadap makhluk hidup.

Baca juga: Ini Beberapa Ide Menstimulasi Perkembangan Motorik Anak Usia 5-6

Antara lain bumi, antariksa dan perubahan fisik melalui eksplorasi, investigasi, berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi, bekerjasama dan berkontribusi secara sederhana.

Ini bertujuan dalam menjaga dan melestarikan lingkungannya melalui kegiatan yang menyenangkan dan menemukan hal-hal baru yang menakjubkan.

Jadi, bermain sains itu bisa dilakukan melalui kehidupan sehari-hari dan pengalaman sehari-hari kita.

Berikut ini 4 tips bermain sains pada anak usia dini yang dirangkum dari laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud):

1. Penjelasan dalam keseharian anak

Pada dasarnya, setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari dapat dikaitkan dengan dunia sains. Misalnya, saat anak bermain di luar rumah, orang tua bisa menjelaskan tentang kondisi cuaca dan tanda-tanda perubahannya.

Ketika terdapat matahari itu berarti cuaca sedang panas atau cerah, dan itu artinya anak boleh bermain di luar. Begitu pun ketika awan mulai gelap atau mendung yang merupakan pertanda akan turunnya hujan, maka anak harus segera kembali ke rumah atau menggunakan payung atau jas hujan.

Disamping itu, orang tua juga bisa menjelaskan tentang konsep terjadinya hujan, pelangi, dan lain sebagainya.

2. Dorong anak gunakan indera

Tips berikutnya ialah mendorong anak untuk menggunakan indera mereka agar mengamati benda-benda dan kejadian disekitar mereka.

Mintalah anak untuk mengidentifikasi suara, tekstur, bau dan jika perlu rasa serta warna, bentuk maupun ukuran atas apa yang dilihat di sekitarnya.

Cara ini akan membantu mengembangkan pemahaman tentang hal-hal disekitarnya, kosakata dan keterampilan observasi anak bisa tumbuh.

3. Belajar dari buku yang menarik

Agar anak lebih paham, alangkah lebih baik jika menyediakan buku-buku sains untuk anak usia dini. Pilihlah jenis buku yang tidak hanya menampilkan narasi atau teks, namun juga gambar atau bahkan suara.

4. Ajak anak bereksperimen

Mengajarkan sains pada anak juga akan lebih efektif jika anak dilibatkan langsung dalam eksperimen. Misalnya, ketika anak mencampur warna, ajaklah anak untuk mengenal konsep warna yang lebih beragam.

Ajukan pertanyaan dan responlah dengan kalimat yang menggali penalaran kritis anak tentang warna yang anak dihasilkan.

Misalnya, "Wah warna hijau-nya sangat terang, campuran warna apa saja yang digunakan? Yuk kita coba lagi mencampurkan air ke dalam tepung dengan takaran yang berbeda, apa yang terjadi?"

Baca juga: Ajarkan Hal-hal Kecil Ini pada Anak Agar Sayang Keluarga

Jadi, bermain sains mencakup proses menemukan, mencari fakta dan mendiskusikan. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan anak sehingga anak masuk pada tahap kemampuan yang lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com