Banyak data-data yang disodorkan di depan mata kita setiap harinya tentang Covid-19 dan semua hal yang diakibatkannya, baik berupa grafik ataupun angka-angka selama masa pandemi.
Apakah kita tahu mengerti maksud dari grafik-grafik tersebut? Apakah kita tahu makna di balik angka-angka yang disajikan?
Yah semua hal ini bisa dijadikan sumber belajar pada masa pandemik dan atau pasca wabah usai.
Baca juga: Gerakan Sekolah Menyenangkan: Kurikulum Ketahanan Diri di Normal Baru Pendidikan
Sebagai contoh, apakah siswa-siswa kita, setidaknya untuk jenjang SD-SMP yang sudah belajar tentang persentase, ketika ditanya “Angka 37,48 persen pada kolom dirawat dengan kategori positif Covid-19. Didapat darimana dan apa maknanya?”
Apakah siswa kita mampu ketika diminta menyelesaikan “Ceritakan informasi apalagi yang kalian dapat ketika melihat sajian data di atas?”
Itulah yang disebut sebagai literasi numerasi. Jika kita sudah cakap literasi numerasi, maka kita akan menerima dan memaknai informasi-informasi tersebut lebih bijak.
Literasi numerasi merupakan satu diantara 6 literasi dasar, selain literasi baca tulis, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan yang disepakati World Economic Forum pada tahun 2015.
Kemampuan literasi dasar menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat.
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
(a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.