Oleh: Silvi | Penerbit KPG
KOMPAS.com - Sebuah penelitian di Belanda, dilansir dari kvbboekwerk.nl, membuktikan orang yang rutin membaca buku 25 persen lebih sehat dibandingkan orang tidak membaca buku.
Bahkan ketika penelitian ini direvisi dengan menambahkan aspek-aspek seperti tingkat pendidikan, pendapatan, dan usia orang yang diteliti, hasilnya sama.
Menurut studi tersebut, hal ini bisa terjadi karena kemampuan membaca dan memproses informasi membantu seseorang bertahan hidup dengan prinsip-prinsipnya di tengah masyarakat.
Meski mereka tidak banyak membaca buku kesehatan, minimal orang yang suka membaca akan punya kesadaran tentang kesehatan dan perawatan diri yang lebih baik.
Rasanya sudah sering kita dengar juga bahwa membaca dapat meminimalisir risiko penurunan fungsi otak, misalnya demensia.
Selain baik untuk kesehatan, buku juga pastinya membuat pembacanya lebih bahagia, lebih punya kesadaran sosial, dan kepedulian untuk orang lain karena sudut pandangnya yang luas.
Gara-gara Buku, apalagi buku novel atau sastra, memungkinkan seseorang memainkan banyak peran. Dengan begitu, pembaca biasanya punya rasa empati yang tinggi karena ia bisa menempatkan diri dalam situasi orang lain.
Baca juga: Gen: Memanfaatkan Pengetahuan, Menyelamatkan Nyawa
Berangkat dari segudang manfaat membaca buku itulah, Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) membuka sayembara Gara-gara Buku.
Tujuannya bukan saja ingin mendengarkan kisah-kisah unik tentang bagaimana sebuah buku menyentuh pembacanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.