Pada tahun kelimanya ini, Gara-gara Buku mengangkat tema "Kamu Apa Kabar?". Hal yang sangat penting untuk kita ketahui di masa-masa pembatasan sosial seperti sekarang ini.
Setelah menyampaikan kabar, peserta dapat mengutarakan bagaimana ia menjalani hari-harinya selama pandemi. Adakah buku menemani mereka beradaptasi dengan situasi ini?
Jika ada, maka buku itu dapat diceritakan. Dengan harapan, orang-orang di luar sana barangkali juga bisa menemukan pencerahan atau mendapatkan penguatan dari buku yang diulas tersebut.
View this post on Instagram
Ulasan disebarkan melalui Instagram, boleh dalam bentuk video berdurasi maksimal 10 menit maupun dikirim dalam bentuk foto disertai takarir (caption) yang memuat hal-hal sebagai berikut:
Baca juga: Hardiknas, Pandemi Corona, dan Belajar dari Pendidikan Finlandia
1. Kabar peserta selama pandemi Covid-19;
2. Buku apa yang dibaca selama pandemi atau buku yang hendak direkomendasikan;
3. Tutup cerita dengan kalimat: "Ini kabar dan cerita gara-gara bukuku selama di rumah saja/selama pandemi. Jika cerita saya terpilih, saya ingin menghadiahkan buku dan berbagi senyum untuk ..... (sebutkan maksimal satu nama orang terkasih atau komunitas dan taman baca tertentu, beserta alasan singkatnya)”.
4. Sertakan tagar #GaragaraBuku #GaragaraBuku5 #GaragaraBukudiRumahAja #DiRumahAja #KuisKPG24 #HUTKPGS24
Periode kuis berlangsung dari tanggal 15 Juni sampai 30 Juni 2020. Nama pemenang akan diumumkan di akun Instagram @garagarabukuku dan @penerbitkpg pada 6 Juli 2020.
Seperti disebutkan sebelumnya, hadiah kuis ini tidak ditujukan untuk pencerita terpilih, melainkan untuk orang terkasih dan komunitas/taman baca yang disebutkan peserta.
Agar cukup adil, jumlah buku yang dihadiahkan pun akan berbeda untuk peserta yang mengirimkan cerita melalui video dan foto, serta penerima hadiah individu atau komunitas/taman baca.
Tentunya yang mengirimkan cerita dalam bentuk video dan hadiahnya ditujukan kepada komunitas/taman baca, akan mendapat kiriman buku lebih banyak. Salah satunya kami memuat buku Seri National Geographic Kids yang dicetak hardcover dan terbilang mahal.
Baca juga: Hari Buku: Menolak Tamat Ketika Roda Penerbitan Terhalang Covid-19
Gerakan Gara-gara Buku dimulai pada 2016. Tiga tahun pertama, cerita #garagarabuku bergulir tanpa patokan isu. Dua tahun belakangan, tantangannya ditingkatkan. Kami pun berusaha membawa permainan ini kian relevan setiap tahunnya.
Tahun lalu, kami mengharapkan cerita buku-buku yang sangat mewakili citra pengulasnya. Makanya tema Gara-gara Buku keempat ialah "Buku yang Aku Banget".
Tahun ini, Gara-gara Buku menyuarakan gerakan literasi yang lebih luas.