Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Cegah Gelombang Kedua, 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan Sekolah Zona Hijau

Kompas.com - 27/06/2020, 15:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Pengaturan pembelajaran menjadi hal yang sangat penting untuk memasuki kenormalan baru pada awal tahun pelajaran nanti.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh instansi sekolah terkait hal ini:

1. Durasi atau lama belajar di sekolah hanya dibatasi 4 jam. Kalau pada era sebelumnya waktu belajar peserta didik sekitar 7 jam, maka pada era kenormalan baru durasi belajar dikurangi menjadi 4 jam saja dan tanpa istirahat.

2. Jarak duduk peserta didik di dalam kelas minimal 1 meter. Oleh karena itulah, peserta didik di dalam kelasnya dibagi menjadi dua kelompok belajar yang jadwal masuk atau tatap muka nanti akan diatur sedemikian rupa.

Di dalam kelas, peserta didik harus selalu berada di tempat duduknya dan tidak berpindah-pindah.

Baca juga: Wapres Minta Pendidik Lakukan Inovasi Pembelajaran Masuki Normal Baru

3. Hindari aktivitas pembelajaran yang melibatkan kontak fisik peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung. Pembelajaran praktik diminimalisasi, misalnya pelajaran olah raga. Peserta didik juga tidak boleh bergantian atau bertukar peralatan sekolah.

4. Optimalisasi fungsi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) serta koordinasi intensif dengan fasilitas kesehatan terdekat. Pola hidup bersih dan sehat menjadi faktor terpenting saat pendemi seperti ini.

Maka UKS harus benar-benar difungsikan secara baik dengan menyediakan sarana prasarana kesehatan yang optimal.Koordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat juga penting dan perlu digalakkan agar apabila terdapat kasus-kasus kesehatan dapat segera teratasi.

5. Pengaturan jarak dengan prinsip social distancing. Selain pengaturan tempat duduk di kelas yang berjarak, kegiatan-kegiatan peserta didik yang sifatnya berkerumun harus dikurangi bahkan dihindari.

Maka jadwal masuk dan kepulangan peserta didik harus diatur supaya tidak bersamaan yang membuat kerumunan.

Skenario jam masuk

Kelas perlu dibagi menjadi dua kelompok belajar dengan pola 50 persen tatap muka dan 50 persen belajar dari rumah.

Pembagian kelompok belajar bisa menggunakan nomor absen peserta didik di kelas dengan cara dibagi dua.

Untuk yang masuk atau tatap muka, jam masuk dibuat tidak bersamaan dan lama belajar adalah hanya 4 jam saja.

Sebagai contoh: hari Senin, kelas VII, VIII, dan IX yang termasuk kelompok belajar satu tatap muka dengan jadwal masuk berbeda.

Misalnya, kelas VII masuk pukul 07.00 WIB, kelas VIII masuk pukul 07.40 WIB, dan kelas IX masuk pukul 08.20. Kemudian hari Selasa, kelompok belajar dua giliran tatap muka dengan pola yang sama.

Langkah-langkah tersebut dilakukan agar tidak terjadi kerumunan yang banyak saat masuk dan kepulangan.

Pola semacam ini tidak langsung serta merta dilaksanakan secara kontinyu, namun dilaksanakan secara bertahap. Semoga cara ini bisa mencegah terjadinya gelombang kedua pandemi karena adanya normal baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau