KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari, anak tidak hanya dituntut untuk bisa bermain. Tetapi, anak usia dini juga diajari agar mampu mencari solusi dari masalah yang ditemuinya.
Apakah perlu anak usia dini berpikir demikian? Jawabannya adalah perlu. Inilah yang dinamakan dengan kemampuan pemecahan masalah/problem solving pada anak.
Sebab, ada banyak kemampuan matematika anak yang harus distimulasi dengan baik sejak dini. Jadi, belajar matematika tidak harus di SD tapi sejak dini juga mulai dikenalkan.
Melansir akun Instagram Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (26/6/2020), ada beberapa tips untuk mengembangkan kemampuan anak.
Baca juga: Begini Cara Melakukan Penilaian Perkembangan Anak PAUD Selama Pandemi
Kemampuan yang diajarkan ialah pemecahan masalah. Bagi orang tua dan guru PAUD, berikut tips yang dibagikan dari Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini:
1. Bantu anak untuk menemukan jawaban dan solusi mereka sendiri.
2. Berikan pujian pada anak.
3. Fokus pada kemampuan anak dengan tidak memaksakan kehendak orang tua.
4. Pahami perasaan anak ketika anak belum berhasil mencapai sesuatu yang diinginkannya.
5. Dorong anak untuk berpikir merencanakan, dan menilai kembali sebelum bertindak.
6. Ajari anak bagaimana mereka dapat bertahan dari perasaan sulit atau tidak menyenangkan.
Tak hanya itu saja, ada berbagai macam kegiatan yang dapat mendorong kemampuan pemecahan masalah anak, misalnya:
1. Bermain puzzle
Di saat bermain puzzle anak berpikir untuk menyusun puzzle dengan baik. Oleh karema itu kegiatan ini bagus untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah pada anak.
2. Bermain balok dan lego