Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung Pilih Jurusan? Orangtua dan Anak, Yuk Ikut Webinar Ini

Kompas.com - 29/06/2020, 11:09 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Memilih jurusan sekolah atau jurusan kuliah nyatanya tak cukup sekadar mempertimbangkan mana jurusan yang paling populer saat ini.

Pertimbangan matang antara orangtua dan anak perlu dilakukan agar anak bisa memilih jurusan tepat demi masa depannya yang cerah.

Salah memilih jurusan kuliah misalnya, berisiko membuat anak kehilangan minatnya dalam belajar, berkeinginan berhenti kuliah di tengah jalan, hingga bingung menentukan arah karier setelah kelulusan.

Baca juga: Ini Kebijakan Baru Mendikbud Nadiem soal Keringanan UKT Mahasiswa

Biasanya, salah pilih jurusan terjadi karena dua alasan. Pertama, karena tidak sesuai dengan minat dan bakat anak. Kedua, karena anak dipaksa orang tua untuk memilih jurusan demi mewujudkan keinginan orangtua.

Agar masa depan anak tak menjadi korban akibat salah pilih jurusan, Kompas.com bekerja sama dengan Tes Bakat Indonesia mengadakan Zoom webinar dengan tema "Mengenal Minat Bakat: Bahagia Anak dan Orangtua".

Narasumber yang akan hadir ialah Monic Christian yang merupakan founder Tes Bakat Indonesia sekaligus Penulis Buku Best Seller.

Webinar ini akan memberi informasi bagi para orangtua maupun anak bagaimana cara saling mendukung untuk mewujudkan masa depan cerah bagi anak.

Baca juga: 8 Kampus Terbaik Indonesia di Pemeringkatan Dunia QS WUR 2021

Webinar akan terdiri dari 2 tahap, yakni:

1. Tes PASSIONet online

Untuk siswa akan dikirimkan modul tesnya ke email pendaftar yang hasilnya bisa langsung diperoleh setelah mengerjakan tes (H-3).

2. Webinar dengan 2 sesi

Sesi 1 - #AntiSalahJurusan: Tips Memilih Jurusan yang Tepat untuk Masa Depan Hebat

Sesi 2 - GPS (Great Parents Support): 3 Strategi Orangtua dalam Membantu Kesuksesan Karier Anak

Baca juga: 5 Ciri Khas Calon Mahasiswa yang Tembus UTBK SBMPTN

Webinar ini juga akan memberikan penjelasan secara gamblang tentang bagaimana cara membangun generasi unggul, tanpa harus menjadikan anak perpanjangan tangan orangtua dalam mencapai mimpi.

Termasuk, bagaimana cara orangtua agar tidak menjadikan anak sebagai pemenuhan mimpi yang tidak tercapai.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau