Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Pernikahan Massal ala Mendikbud Nadiem Makarim?

Kompas.com - 30/06/2020, 14:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Nadiem menjelaskan kriteria suatu lembaga pendidikan bisa disebut sudah menikah dengan dunia industri, adalah kurikulum yang digunakan harus datang dari mitra industrinya.

Selain itu juga, praktisi atau pengajarnya sebagian besar dari industri.

"Kita harus lihat hasil berupa surat pernikahannya. Surat pernikahan juga belum sah
jika tidak ada perjanjian rekrutmen. Komitmen ini yang perlu kita pastikan," jelas
Nadiem.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan pernikahan massal ini akan menguntungkan banyak pihak.

Baca juga: Nikah Massal Vokasi DIDU Diharapkan Jadi Solusi Peluang Kerja Lulusan SMK

Pihak industri dan dunia kerja, kata Wikan, jelas akan diuntungkan dengan skema pernikahan ini.

Dengan adanya Link and Match ini, lulusan pendidikan vokasi juga akan semakin dihargai oleh
industri dan dunia kerja bukan semata-mata karena ijazahnya, melainkan karena
kompetensi dan kemampuannya yang semakin sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

"Jangan sampai, sudah lulus kuliah, masih harus training lagi oleh industri dengan
susah payah, memakan banyak waktu dan berbiaya mahal," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau