Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

PPI Gelar Webinar Internasional, Bicara tentang Kepemimpinan Perempuan

Kompas.com - 18/07/2020, 15:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebagai Perlindungan terhadap WNI di Polandia selama masa pandemi covid-19, Kedutaan Indonesia di Polandia bekerja sama dengan Keduataan Indonesia di Belanda dan Berlin melakukan repatriasi WNI melalui Amsterdam.

Kedutaan juga memberikan kebutuhan logistik untuk WNI yang memerlukan di Polandia.

Siti Nugraha juga memberikan apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin, terutama perempuan, harus memiliki kemampuan memperhatikan kelebihan setiap stafnya, mendengar, dan memotivasi.

Selain itu, Siti Nugraha memberikan saran jika ingin memuji karyawan lakukan di depan umum, tetapi jika ingin menegurkan lakukan secara personal bukan di depan umum.

Pemimpin adalah orang yg bisa menciptakan suasana kantor yang baik, imbuhnya.

Siti Maulidiah mengatakan, “seharusnya tindakan afirmatif terhadap pemilihan pejabat negara/parlemen dilakukan secara tertutup untuk menambah kuota perempuan menjadi seorang pemimpin. Namun, Sistem Pemilihan tertutup juga harus memiliki standard yang baik, sehingga sistem tersebut tidak merugikan kedepannya”

Bantuan KBRI Dhaka untuk WNI Capai Rp 500 Juta

Pada salah satu kesempatan, Rina P. Soemarno selaku Duta Besar LBBP Republik Indonesia perempuan pertama untuk Bangladesh dan Nepal menyampaikan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Bangladesh sedang dalam keadaan optimal.

Hal tersebut tidak lepas dari peran Kedutaan RI di Bangladesh yang sejak 2018 lalu telah melangsungkan single country exhibition bertajuk Indonesia Fair.

Dalam tiga hari, acara yang dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Kemendag dan Kemenlu tersebut memiliki potensi transaksi sebesar US$ 286 juta.

Di tahun selanjutnya, KBRI Dhaka menambahkan forum bisnis dan investasi yang menghasilkan transaksi dan potensi transaksi senilai US$ 186 juta, dan kerja sama di bidang investasi senilai US$ 1 miliar.

Di tahun sama, Indonesia dan Bangladesh meluncurkan preferential tariff agreement. Bangladesh pertama kali mengadakan kerja sama di bidang ini dengan Indonesia dikarenakan Indonesia dipandang sebagai mitra sangat potensial.

Baca juga: Sinergi Gerak Masyarakat Masuk New Normal, dari Akademisi hingga Perempuan

Salah satu bidang yang juga ditonjolkan dalam kerja sama bilateral ini adalah turisme. Sejak diberlakukannya bebas visa dari pihak Indonesia untuk berbagai negara, termasuk Bangladesh dan Nepal, kunjungan wisatawan dari kedua negara tersebut sangat fantastis.

Sejak 2015 hingga 2019, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 278 persen dari Bangladesh dan 500 persen dari Nepal.

Berbicara mengenai pandemi, tingkat penularan di Bangladesh dan Nepal sedang sangat tinggi. Hal ini seiring dengan kapasitas pemerintah dalam melakukan pengetesan.

Selain itu, kasus baru meningkat secara drastis di sekitar akhir Mei dan awal Juni dikarenakan adanya arus balik dari masyarakat ke ibukota setelah mudik merayakan Hari Raya Idul Fitri, serta kembalinya tenaga kerja asing ke Bangladesh berbarengan dengan pelonggaran aturan lockdown.

Pandemi ini menyebabkan beberapa agenda KBRI Dhaka terhambat, seperti batalnya Indonesia Fair di Bangladesh yang seharusnya dilaksanakan April lalu dan tertundanya pembentukan Foreign Office Consultation dengan Nepal.

Namun, pandemi ini menimbulkan peluang kerja sama barukhususnya dalam pengadaan alat-alat kesehatan dan produksi obat-obatan dikarenakan Bangladesh unggul di bidang farmasi, serta terbukanya kesempatan Indonesia untuk memasok bahan baku medis dari Tiongkok ke Bangladesh sendiri.

Di luar itu, WNI merupakan prioritas dalam pelaksanaan diplomasi antara Indonesia di Bangladesh dan Nepal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau