Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temu Ilmiah Nasional Guru XII: Menghadirkan Pembelajaran Inovatif dan Adaptif

Kompas.com - 26/07/2020, 17:58 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Meski Kemendikbud mengambil kebijakan belajar dari rumah (BDR) selama pandemi Covid-19, guru tetap memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Malahan, akselarasi kompentensi guru dalam penguasaan teknologi perlu kian dikuatkan.

Tantangan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran menjadi tema penting Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) XII yang dilaksanakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka (FKIP-UT), Sabtu-Minggu, 25-26 Juli 2020.

TING bertujuan menjadi wadah forum komunikasi ilmiah antara para pakar pendidikan, para guru, dan para pemerhati pendidikan, baik di Indonesia maupun di luar negeri dan tahun ini mengangkat tajuk “Membangun Masa Depan Bangsa melalui Merdeka Belajar di Era Digital”.

"TING XII terselenggara di tengah suasana pandemi Covid-19. Pandemi ini telah menimbulkan perubahan yang cukup fundamental dalam tatanan kehidupan, baik keseharian, kehidupan sosial maupun pola kerja dan komunikasi profesional," ujar Dekan FKIP-UT, Prof. Udan Kusmawan

Prof. Udan menambahkan, "kegiatan TING diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi dan profesionalisme para guru dalam situasi saat ini."

Baca juga: Mendikbud Nadiem Akui Sulitnya Proses Adaptasi Online Learning

Pembelajaran inovatif dan kurikulum adaptif

Menanggapi data KPAI yang menyebutkan 75 persen siswa bosan dalam melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), Rektor UT Prof. Ojat Darojat menyampaikan pentingnya guru untuk menghadirkan pembelajaran inovatif dan kurikulum adaptif selama pandemi ini.

"Kenapa anak-anak bosan, karena mereka (para guru) belum memahami betul kriteria dan mutu bahan ajar secara online. Ini bukan soal mengambil bahan ajar dibiasa, dibuatkan PDF atau Power Point kemudian diunggah ke internet. Salah kaprah itu," tegas Prof. Ojat.

Prof. Ojat menjelaskan guru harus menguasai strategi pedagogi pengajaran secara online agar mampu melakukan interaksi selama PJJ.

"Misal, mengambil topik terkait dengan kehidupan siswa. Anak-anak yang hidup di tepi pantai mendapatkan materi bercocok tanam, mungkin hal ini tidak akan sesuai dengan minat mereka," kata Prof. Ojat menyontohkan.

Menurutnya, konten kurikulum harus adaptif disesuaikan dengan kebutuhan siswa. 

"Yang terjadi saat ini, penggunaan Zoom atau Google Team sudah dianggap PJJ. Padahal itu hanya merupakan learning delivery dalam PJJ," ungkap Prof. Ojat.

Ia menegaskan yang terpenting dalam PJJ adalah menghadirkan interaksi pembelajaran yang didukung dengan LMS atau Learning Management System. LMS menyediakan materi pembelajaran hingga proses asesmen yang dapat dilakukan selama 24 jam.

"Metode realtime atau sinkronus akhirnya membuat siswa dan guru kembali terikat waktunya. Hal ini menjadi tidak luwes lagi, tidak fleksibel lagi," paparnya.

Salah kaprah konsep PJJ

Dalam konsep PJJ, tambah Rektor UT, kurikulum juga harus disiapkan dan kompetensi yang harus dicapai siswa. "Ini harus perlu didesain berbeda. Buku pegangan siswa yang ada selama ini berbeda dengan materi PJJ. Bahan digital harus disiapkan berbeda," jelasnya.

Lebih jauh Prof. Ojat menyampaikan dalam kondisi PJJ tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan jaringan maupun infrastruktur, pembelajaran tetap dapat dilakukan melalui beragam alternatif lain.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau