Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Adha, Tradisi "Meugang" dan Semangat Berbagi Sekolah Fatih Aceh

Kompas.com - 01/08/2020, 22:39 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Merayakan Hari Raya Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan langkah sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih Bilingual School, keduanya di Banda Aceh, untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Dengan dukungan seluruh warga sekolah mulai dari siswa, guru, staf, orangtua dan alumni, tahun ini sekolah tersebut menyelenggarakan pemotongan dan pendistribusian daging kurban.

Mustafa Cakallioglu, Pimpinan Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Nurhadi Hafman, Pimpinan Fatih Bilingual School, menjelaskan tahun ini jumlah kurban dipotong sebanyak 21 ekor sapi dan 2 ekor kambing.

Baca juga: Siswa Indonesia Sapu Bersih Juara Kompetisi Matematika IEMC 2020

"Di tengah wabah yang melanda dunia, Indonesia serta khususnya Provinsi Aceh, Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih Bilingual School tetap berusaha menunaikan anjuran agama yang tertuang pada QS Al-Kautsar ayat 2 mengenai berkurban," ujar Mustafa.

Terjun langsung ke masyarakat terdampak

Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih Bilingual School dalam Idul Adha 2020 membagikan sebanyak 21 ekor sapi dan 2 ekor kambing hewan kurban kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 (31/7/2020).DOK. FATIH SCHOOL ACEH Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih Bilingual School dalam Idul Adha 2020 membagikan sebanyak 21 ekor sapi dan 2 ekor kambing hewan kurban kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 (31/7/2020).

Jika tahun-tahun sebelumnya pembagian kurban dipusatkan di kedua sekolah yang berlokasi di Lamnyong dan Lamlagang Kota Banda Aceh, tahun ini kedua sekolah ini justru terjun langsung membagikan kurban sporadis langsung ke masyarakat.

Hal ini dilakukan, jelas Mustafa, mempertimbangkan protokol kesehatan guna mengurangi kerumunan massa jika dibagikan langsung di sekolah.

 

"Berbeda karena dampak sosial yang muncul dari pembagian daging kurban terasa bagai hujan di tengah kemarau panjang di saat masyarakat membutuhkan dukungan moral dan pemenuhan nutrisi makanan," tambah Mustafa melalui rilis resmi (1/8/2020).

Pemotongan hewan kurban di Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih Bilingual School diadakan sesuai dengan protokol kesehatan dan sesuai dengan syariat Islam dengan penjagal berlisensi MUI.

Baca juga: Prestasi di Tengah Pandemi, Siswa Indonesia Raih 4 Medali Olimpiade Kimia

Lebih jauh ia menjelaskan pemotongan hewan kurban dilakukan bekerja sama dengan UPTD RPH Banda Aceh dengan mengutamakan kebersihan, higienitas dan unsur kesehatan lainnya sehingga daging yang didistribusikan dalam kondisi baik, bersih dan sehat.

Ia menyampaikan tahun ini daging kurban didistribusikan mencapai 1.770 paket dan dikirimkan langsung ke wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh besar yaitu; Rukoh, Alue Naga, Lambiheu Lambaro, Lamtimpeng, Kopelma Dusun Barat, Lamtengoh, Kajhu, Bak Buloh, Ule Lung, Cot Geundreut, Neuheun, Kampung Arab, Kampung Tiongkok, Lam Ue, Lampulo, Lamnga, Labuy dan wilayah Aceh Besar lainnya.

Mustafa menegaskan pembagian daging kurban langsung ke masyarakat pastinya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Bekerja sama dengan Keucik (Kepala Desa) daerah masing-masing, daging kurban didistribusikan langsung kepada fakir, miskin, yatim, dhuafa, dan masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Semangat berbagi di tengah pandemi

Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih Bilingual School dalam Idul Adha 2020 membagikan sebanyak 21 ekor sapi dan 2 ekor kambing hewan kurban kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 (31/7/2020).DOK. FATIH SCHOOL ACEH Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dan Fatih Bilingual School dalam Idul Adha 2020 membagikan sebanyak 21 ekor sapi dan 2 ekor kambing hewan kurban kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 (31/7/2020).

Lebih jauh Mustafa menjelaskan tradisi berkurban di masyarakat Aceh sangat kental dan selalu menjadi perhatian.

"Sehari sebelum Hari Raya Idul Adha masyarakat Aceh juga mengenal istilah 'Meugang' yaitu tradisi memasak daging dan menikmati bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu," ungkap Mustafa.

Ia menjelaskan, secara resmi 'Meugang' telah ditetapkan Kemendikbud sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional sejak 2016 untuk kategori Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan.

"Meskipun begitu, dalam situasi yang masih prihatin ini budaya tersebut sedikit banyak terdampak karena adanya keterbatasan yang muncul akibat pandemi ini," ujarnya.

Baca juga: Memperkuat Merdeka Belajar dan Prestasi Siswa di Normal Baru Pendidikan

Mustafa menjelaskan jika dibandingkan jumlah kurban tahun lalu memang mengalami penurunan. "Namun di dalam kondisi memprihatinkan ini, jumlah tersebut justru di luar dari harapan semula," lanjutnya.

Hal ini, menurut Mustafa justru meski dalam kondisi krisis pandemi global namun tidak mengurangi minat masyarakat untuk berpatisipasi.

"Namun justru semangat tersebut semakin meningkat guna dapat membantu masyarakat lain yang membutuhkan," Mustafa menegaskan.

"Alhamdulillah anjuran berkurban tahun ini telah ditunaikan, mudah-mudahan daging yang didistribusikan dapat mengurangi beban masyarakat di tengah pandemi saat ini dan Allah SWT menerima amal dan kurban kita semua," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com