Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuffic Neso Beri Pembekalan Penerima Beasiswa OTS Belanda, Ini Intinya

Kompas.com - 01/08/2020, 16:26 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia masih belum berakhir. Di Indonesia sendiri setiap hari masih banyak penambahan kasus pasien yang terjangkit Covid-19, jumlahnya mencapai seribu lebih.

Namun berbeda dengan Belanda. Di negeri kincir angin tersebut pasien yang terjangkit corona jumlahnya sedikit. Atau sudah mulai berangsur aman.

Demikian dikatakan Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijl kepada wartawan saat Press Conference "Study in Holland Virtual Pre-departure Briefing 2020" via Zoom, Sabtu (1/8/2020).

Peter menjelaskan mengenai keadaan di Belanda sudah mulai membaik karena pandemi ini. "Di belanda ada virus corona, tapi situasi lumayan aman," ujarnya.

Baca juga: Nuffic Neso Gelar Temu Virtual Penerima Beasiswa Orange Tulip Belanda

Menurut Peter, puncak Covid-19 di Belanda terjadi pada April 2020. Kini situasinya mulai membaik dan aman. Bahkan jumlah pasien juga semakin menurun.

Karena itu, banyak universitas kembali mulai buka. Meski mayoritas pembelajaran atau kuliah dilakukan secara hybrid education atau secara daring.

"Untuk kegiatan di kampus ada, misalnya di perpustakaan, laboratorium atau bertemu dengan dosen tapi dalam kelompok yang sangat kecil. Karena semua harus sesuai protokol kesehatan," terangnya.

Kualitas pendidikan tidak menurun

Peter juga menegaskan bahwa kualitas pendidikan di Belanda tidak akan menurun meski dilanda Covid-19. Sehingga diharapkan para mahasiswa yang menerima beasiswa yang kuliah di Belanda ini akan tetap mendapatkan pengalaman hidup yang baik selama kuliah di Belanda.

Nantinya, calon mahasiswa asal Indonesia yang akan kuliah di Belanda akan bertemu terlebih dahulu dengan dosen atau profesor di kampus Belanda.

Namun, pertemuannya bukan dalam skala besar. Atau tetap dibatasi dalam kelompok kecil di kampus. Hubungan individual antara mahasiswa dan dosen ini penting agar mahasiswa baru bisa merasa lebih dekat, kenal dan merasa senang kuliah di Belanda.

"Selanjutnya, komunikasi akan dilakukan secara daring. Bisa secara WA, email, telfon, bahkan juga komunikasi dengan orang tua dari mahasiswa tersebut. Ini dilakukan agar semua informasi terus didapatkan oleh mahasiswa dan orang tua," jelas Peter.

Calon mahasiswa diberi pembekalan

Sementara itu, Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono menjelaskan, Nuffic Neso Indonesia mengundang para penerima beasiswa Orange Tulip Scholarship (OTS) untuk temu virtual dalam acara "Orange Tulip Scholarship Awardees", Sabtu (1/8/2020).

"Dari hampir 500 aplikasi atau pendaftar, kami memilih sekitar 30-an orang. Secara minat, semua calon mahasiswa ini tidak ada yang membatalkan meski ada pandemi," kata Indy.

Menurut Indy, calon mahasiswa ini harus tetap pergi ke Belanda tahun ini. Alasannya karena untuk penyesuaian akademik. Atau mereka bisa mengenal lebih dekat dengan kampusnya.

"Kami mewajibkan penerima beasiswa ini harus ke Belanda. Jika visa sudah keluar, maka awal Oktober mereka harus sudah tiba di Belanda," jelasnya.

Baca juga: Jadi Mahasiswa di Australia, Ini 5 Kerja Paruh Waktu Paling Digemari

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau