KOMPAS.com - Ketika anak masih usia dini, penting sekali agar dibekali mengenai keterampilan sosial. Keterampilan ini dapat berkontribusi pada keberhasilan sosial nantinya.
Bahkan bisa sampai pada keberhasilan akademik anak di sekolah seiring bertambahnya usia mereka. Lalu apakah yang disebut dengan keterampilan sosial tersebut?
Melansir akun Instagram Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Selasa (11/8/2020), ini tips membangun keterampilan sosial pada anak.
Baca juga: 5 Cara Tumbuhkan Minat Baca Anak Usia Dini
Pengembangan keterampilan sosial anak dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari melalui tiga proses, yakni:
Anak harus dikenalkan, dipahamkan dan dibangun rasa empati dan keterampilan sosial. Seperti rasa tanggung jawab, rasa saling menghargai, toleransi, antri atau menunggu giliran dan berlaku adil.
Setelah mampu mengenali, anak dapat memutuskan apa yang harus ia lakukan, misalnya anak dapat memutuskan bahwa ia harus membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan, bertanggung jawab terhadap diri sendiri ataupun orang lain dan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu proyek.
Setelah memutuskan, anak akan bertindak melakukan sesuatu yang sesuai untuk situasi pada saat itu.
Contoh:
Atau bisa juga anak bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Misalnya selesai makan anak membersihkan sisa makanannya dan membuang ke tempat sampah yang sudah disediakan oleh guru.
Berikut ini yang dapat dilakukan guru untuk membentuk keterampilan sosial anak:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.