KOMPAS.com - Penguatan kompetensi numerasi siswa Indonesia masih perlu terus ditingkatkan mengingat berdasarkan data PISA PISA 2018, Indonesia masih berada di kelompok terendah.
"Literasi matematika bukan sekadar soal hitung menghitung saja. Kompetensi numerasi adalah cara anak untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari," ujar Ade Kiki Riswandi, Koordinator Proyek Eduversal Mathematic Competition (EMC) 2020.
Hal ini disampaikan Kiki dalam konferensi pers (18/8/2020) menyambut gelaran EMC 2020 yang telah dibuka pendaftarannya hingga 10 November 2020.
"Harapan kami dengan diadakannya rangkaian kegiatan EMC 2020 ini akan mampu meningkatkan kemampuan literasi numerasi anak Indonesia," jelas Kiki.
Oleh karenanya, selain menggelar kompetisi matematika, EMC juga akan diisi dengan beragam kegiatan penguatan literasi matematika bagi siswa dan guru, mulai dari seminar tentang penerapan pembelajaran matematika, aplikasi penunjang matematika, hingga seminar untuk guru.
Baca juga: Tim Olimpiade Semesta, Inspirasi Pacu Prestasi di Tengah Pandemi
Hal yang menarik dalam EMC 2020, peserta tidak hanya berlomba secara daring namun juga memperoleh umpan balik dari kompetisi yang mereka ikuti.
"Di akhir ujian, siswa akan diberikan sistem pelaporan. Harapannya, mereka dapat mendiagnosis kemampuan mereka dan mencari tahu kelemahan untuk meningkatkan kemampuan mereka nantinya," jelas Kiki.
Rangkaian kegiatan EMC 2020, meliputi:
Lebih jauh Kiki menjelaskan dalam kompetisi tersebut, siswa akan dibagi dalam 7 jenis kategori lomba terbagi berdasarkan jenjang kelas mulai dari kelas 5 SD hingga 11 SMA.
"Kami membagi kategori lomba agar siswa dapat fokus pada grade atau angkatan masing-masing," ungkapnya.
EMC 2020 menyiapkan total hadiah Rp 75 juta dengan rincian setiap grade/kelas, sebagai berikut: