KOMPAS.com - Wilayah negara Indonesia sangat luas. Ada yang di daerah perkotaan, tetapi ada pula yang berada di daerah pelosok. Bahkan masih ada daerah yang tertinggal.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, mahasiswa harus kuliah dari rumah. Tetapi, bagaiamana bagi mahasiswa yang berada di wilayah 3T? Bagaimana pembelajaran jarak jauh bagi mereka?
Karena itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam mengupayakan bantuan perangkat pembelajaran untuk membantu mahasiswa di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) dalam mengakses pembelajaraan jarak jauh.
Baca juga: Ditjen Dikti: Mahasiswa Didorong Sukseskan Merdeka Belajar
Dikatakan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah melakukan berbagai koordinasi dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Tentu terkait penyediaan akses layanan internet maupun penyediaan platform pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring.
"Kami upayakan berbagai bentuk dukungan sebagai upaya menyukseskan pelaksanaan pembelajaran daring dengan menjalin kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak," ujar Nizam seperti dikutip dari laman Kemendikbud, Rabu (19/8/2020).
Berbagai pihak itu antara lain Kementerian Kominfo, penyedia jasa internet serta content providers nasional maupun internasional.
Selain itu juga menyiapkan platform pembelajaran (Learning Management System) yang dapat digunakan secara gratis oleh perguruan tinggi.
Sedangkan terkait daerah 3T, Nizam menyatakan bahwa Ditjen Dikti mengupayakan berbagai dukungan yakni dengan melakukan sinergi.
Sinergi itu dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo untuk penyediaan infrastruktur dan layanan akses internet di daerah 3T.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.